Zyah Rizal Fadila, bocah berusia 11 tahun asal Minomartani Ngaglik Sleman, Yogyakarta ini ternyata tidak hanya pintar berjualan kue, dia juga tercatat sebagai siswa berprestasi di sekolahnya dan rajin hafalan Alquran.
Kegiatan sehari-hari siswa kelas VI SD Minomartani I ini terbilang sangat padat. Selepas pulang sekolah, sekitar pukul 14.00 Rizal mulai berjualan sandwich, pizza, roti bakar, dan es lilin di sekitar rumahnya. Kegiatan berjualan tersebut dia tekuni sejak kelas III SD.
Setelah itu, kegiatan Rizal berlanjut dengan tadarusan sampai 16.30. Kemudian dia berjualan lagi sampai maghrib. "Dulu cuma deket-deket sini. Sekarang sudah sampai 3 desa," kata Rizal saat berbincang dengan
brilio.net, Kamis (25/9).
Seusai berjualan, Rizal pergi ke masjid untuk setoran hafalan sampai isya. Kemudian dilanjutkan belajar kelompok hingga pukul 8 malam.
Kendati demikian, Rizal tidak pernah lupa dengan tanggung jawabnya. Salah satu pesan orangtuanya nilai pelajarannya tidak boleh turun jika ingin bantu berjualan. "Kalau nilainya turun, saya nggak boleh jualan lagi," ujarnya.
Selain berprestasi di sekolah, Rizal ternyata juga tercatat sebagai salah satu santri tahfidz Alquran. Anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah hafal 3 juz. "Sekarang sudah sampai juz 28," imbuhnya.
Ibunda Rizal, Sri mengakui bahwa anak-anaknya memang punya inisiatif sendiri untuk berjualan. Kakak Rizal, Nazla Aprilia Maharani mulai SMP sudah berjualan di sekolahnya. "Uang sakunya ya dari hasil jualan mas, saya nggak pernah ngasih uang saku pada anak-anak saya," kata Sri.
Kegiatan Rizal semakin sibuk ketika saat ini dia memasuki kelas VI SD. Rencananya dia akan mengikuti les untuk menunjang belajarnya. "Dia pengen ikut les dan biayanya dari tabungan hasil jualan," kata ibu Rizal.
"Saya selalu bilang pada Rizal, mumpung ada kesempatan, kamu ambil, kesempatan datang satu kali," ujarnya.
Sri mengungkapkan dalam berjualan Rizal sendiri yang menentukan keuntunganya. "Rizal sendiri yang nentukan harganya mas, untungnya berapa. Ya dalam sehari bisa untung Rp 30 ribu - Rp 40 ribu," tuturnya.
Namun Sri berpesan kepada putranya untuk tidak menerima uang lebih ketika berjualan. "Mas, kalau dikasih orang jangan mau ya.. Saya tidak ajarkan anak untuk meminta, walaupun dipaksa," kata Sri.
Kegiatan Rizal berjualan tersebut, menurut Sri, terinspirasi dari buku-buku bacaanya. "Dia gemar baca buku-buku biografi, seperti Anak Singkong dan Habibie," katanya.
Dari bacaan itulah, Rizal semakin bersemangat untuk membantu orangtuanya. "Yang namanya orang nggak punya juga bisa berhasil, saya selalu mencontohkan seperti itu pada anak saya," tandas Sri.
Recommended By Editor
- Layanan Eazy Passport Imigrasi tetap buka selama Ramadan
-
Kisah Yoses dari pencuci piring sampai jadi produser musik
-
Empat dekade menikah, Gus Mus tak pernah bilang cinta
-
Begini cara dokter muda hibur anak kecil yang mau operasi, so sweet
-
Mengharukan, ini pesan bocah 6 tahun untuk orangtuanya yang bercerai
-
Orang terkaya China pernah gagal tes SD 2 kali, 3 SMP, 10 kali Harvard
-
Akibat erupsi Merapi, alat tenun jadi bagian hidup Sumiarti
-
Meski di kolong rumah, anak-anak Tapal Batas semangat menuntut ilmu
-
Semangat empat bersaudara tuntut ilmu, satu seragam dipakai bergantian
-
Suraida, bidan sekaligus guru bagi anak-anak di wilayah terpencil
-
Hebatnya dokter Budi, ingin bangun 5 juta jamban amfibi di Indonesia
-
Budi, dokter inisiator program jambanisasi nasional
-
Hobi bermain barbie, Medina jadi Grandmaster catur
-
Orangtua cuma sanggup biayai sampai SD, Slamet buktikan bisa masuk UGM
-
Tak bisa nonton Bon Jovi, pedagang ini gratiskan rotinya ke anak SD
-
Kisah kakek pandai penjual buku tuntunan shalat di Bandung
-
Ki Ledjar, pembuat wayang kancil yang diakui dunia
-
Wah, ternyata dongeng Kancil Mencuri Timun mendunia!
-
Tak punya keluarga, kakek ini duduk di emperan mal karena kesepian
-
Tak hanya traveling, bule Australia ikut mengajar di pelosok Jogja
-
Tak tamat kuliah, Cecep sukses bisnis sepatu panjat kualitas ekspor!
-
Cerita Adry, bos brownies yang kerap disapa 'Sist'
-
Pagi jaring ikan, siang dijual kakek ini tuai simpati banyak orang
-
Tak mau terpuruk, Dian Syarief dirikan yayasan bagi Odapus, brilio!
-
Lupus membuat Dian Syarief kehilangan rahim dan operasi 17 kali
-
Mereka berbagi buku bagi pelajar di NTT, demi Indonesia pintar!
-
Kesibukan di bisnis produk etnik tak halangi Ifa cetak prestasi, top!
-
Pak tua ini lebih dipilih daripada Gojek atau Grabbike, kenapa ya?