Brilio.net - Sejumlah kalangan kerap meremehkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Padahal, banyak putra dan putri Indonesia melakukan kiprah luar biasa di dunia internasional, baik itu berupa penelitian ataupun di bidang profesional.

Mereka membuktikan mampu bersaing di lingkungan global. Tetapi, karena minimnya dukungan dari pemerintah, membuat banyak ilmuwan Indonesia yang akhirnya lebih memilih tinggal di luar negeri. Karya mereka lebih dihargai di sana ketimbang di negeri sendiri.

Sejumlah dari mereka yang berkiprah, ada enam anak-anak Indonesia, yang sangat dihargai di luar negeri. Berikut profil mereka, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (12/1).

Nama Ken Sutanto di dunia internasional tentunya tidak asing lagi. Pria kelahiran Surabaya ini merupakan salah seorang profesor di School of International Liberal Studies dan Venice Internasional University, Italia, serta pernah menjabat sebagai Dekan di Waseda University.

Soetanto menguasai ilmu rekayasa, kedokteran, farmasi sains dan pendidikan. Dia pun memiliki metode pengajaran yang sangat unik, yang disebut 'Soetanto Metode' dan menjadi panduan di beberapa negara. Bahkan dia telah menjadi penasihat pemerintah Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri di Jepang dan telah memegang 31 hak paten. Karyanya telah banyak digunakan oleh militer untuk mendeteksi bencana.

Lahir di Bandung, 25 Juni 1970, Josaphat Tetuko merupakan anak bangsa hebat berikutnya. Dia saat ini menjabat sebagai staf tetap di Center for Enviromental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang. Dia terkenal sebagai pemegang hak paten antena mikrostrip pertama di dunia yang dapat digunakan langsung dengan satelit. Dia juga mempunyai 6 total hak paten dan puluhan publikasi ilmiah. 

Menjadi orang pertama di dunia yang berhasil memecahkan persamaan Helmholtz dengan menggunakan matematika numerik secara cepat membuat masyarakat dunia mengakui kecerdasan anak Indonesia satu ini. Pria kelahiran Tasikmalaya 41 tahun silam ini, kini masih berada di Belanda untuk menyelesaikan studinya.

Temuan Yogi Erlangga ini menjadi temuan pertama yang mampu memecahkan permasalahan yang selama ini dirasakan oleh industri minyak bumi dalam menentukan lokasi pencarian sumber daya minyak bumi yang lebih akurat.

Nama Dr. Warsito tidak asing lagi. Beberapa bulan yang lalu dia sempat menuliskan surat kekecewaannya terhadap penelitiannya di Indonesia yang diminta tidak diteruskan. Padahal pria asal Karanganyar ini telah berhasil menemukan inovasi jaket kanker yang telah diakui dunia bahkan telah diterapkan oleh badan Antariksa Amerika Serikat yaitu NASA.

Di usia yang sangat muda yaitu 25 tahun, pria asal Medan ini berhasil meraih posisi sebagai asisten profesor di Lehigh University, Amerika Serikat. Dia menjadi salah satu peneliti yang kemampuannya telah diakui di bidang nanoteknologi dan optoelektronika. 

Nama Irwandi Jaswir dikenal sebagai salah satu ilmuwan bioteknologi terbaik di dunia. Kini pria kelahiran Medan, 20 Desember 1970 ini, menjadi koordinator riset di Halal Industry Research Centre, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur. Berbagai penghargaan dunia pun pernah diraihnya di bidang bioteknologi.


Itu dia mereka 6 orang hebat Indonesia yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dalam bidangnya masing-masing. Sayangnya mereka kurang mendapat "tempat" di Indonesia. Bagaimana menurutmu?