Brilio.net - Saat kita makan dengan baik, kita akan merasa lebih baik. Kali ini brilio.net akan bicara soal gula dan dampaknya bagi fisik dan emosi kamu. Kamu yang suka sekali makan makanan ringan bergula atau makanan olahan untuk menenangkan diri, maka berikutnya bisa merasakan tidak fokus, produktivitas menurun, mudah mengantuk, dan jadi mudah marah.

Lalu sebaliknya, kalau kamu makan makanan yang sehat, maka kamu lebih bisa semakin fokus, stres berkurang, dan bisa mengendalikan emosi. Bahkan memori menjadi melejit. Kamu pernah merasakannya, guys?

Perlu kamu tahu, ternyata gula bisa memiliki dampak biologis negatif pada pikiran dan emosi, seperti dikutip dari laman Lifehack, Selasa (9/6).

Nah, berikut ini lima cara gula memengaruhi fokus, mood, memori, keseimbangan emosional dan mental, dan stres yang kamu alami, sekaligus ada rekomendasi makanan untuk bisa mengatasinya.

1. Fokus
Gula bisa memengaruhi fokus. Sifat "candu" pada gula membuat otak menyala, sama seperti pecandu alkohol. Belum lagi gula bisa membuat dopamin (neurotransmitter yang menimbulkan suasana hati gembira) "meledak", yang membuat kamu selalu berkeinginan lebih dan lebih. Maka tidak heran, pikiran kita bisa terganggu alias tidak fokus dan merasa energi berkurang drastis (saking gembiranya).

Nah, daripada gas pol mengonsumsi makanan bergula, lebih baik makan makanan berprotein dan berserat tinggi sehingga bisa fokus sepanjang hari. Pilihannya bisa sebagai berikut:
- 1/2 cangkir kacang (terutama kacang garbanzo dari Turki yang diolah menjadi kari)
- 1/2 cangkir kacang lentil (kacang dari Eropa, biasanya Italia)
- 1/4 almond

2. Suasana hati
Saat kita merasa bete, sulit untuk melakukan apa pun. Penelitian telah menunjukkan keterkaitan siklus konsumsi gula, lonjakan dopamin, dan kekacauan fisik dan emosi. Hasilnya menunjukkan kita memiliki kesabaran yang pendek dan depresi ketika banyak mengonsumsi gula. Pasalnya, konsumsi gula berlebihan bisa "meledakkan" pelepasan dopamin. Nah, ketika dopamin "menyurut", otak terasa lemot dan emosi jadi tidak karuan.

Cara terbaik untuk mengatasi suasana hati yang buruk, kamu bisa memilih makanan kaya protein dan serat, untuk menjaga tingkat insulin secara konstan dan tidak mudah lapar lebih lama. Pilihan makanan itu antara lain:
- Karbohidrat kompleks (gandum, kacang-kacangan)
- Minyak ikan (sarden, makarel, trout)
- Buah-buahan dan sayuran (bisa  menambah pasokan vitamin dan mineral, dan bermanfaat bagi pencernaan)

3. Memori
Diet tinggi gula bisa memengaruhi fungsi kognitif dan memblokir reseptor ingatan kita. Menurut penelitian, ada kaitan antara fruktosa tinggi (gula) dengan memori dan gangguan belajar. Orang akan sulit mengingat apa yang dikatakan orang lain akibat konsumsi gula berlebihan. Bahkan dampak besar konsumsi gula berlebihan dalam jangka panjang adalah Alzheimer.

Maka dari itu, untuk meningkatkan memorimu, lebih baik konsumsi makanan berikut:
- Sumber vitamin E, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, biji bunga matahari, almond, hazelnut, kacang tanah
- Makanan kaya omega 3, seperti ikan salmon, makarel, tuna, alpukat
- Daun hijau tua yang kaca folat, seperti kale atau kubis, bayam, brokoli, dan sawi
- Buah beri rendah gula, seperti bluberi, storberi, dan buah acai.

4. Keseimbangan emosi dan mental
Terlalu banyak gula membuat kita rentan terhadap perubahan suasana hati karena bisa memengaruhi keberadaan vitamin B dan reseptor kromium, yang keduanya merupakan bahan kimia untuk menyeimbangkan emosional. Kalau sudah begini, bisa menyebabkan kecemasan, perasaan sensitif, perilaku agresif, dan kondisi emosional yang naik-turun ekstrem.

Ada semakin banyak bukti hubungan antara kesehatan usus dan otak. Kesehatan usus bergantung pada makanan nabati dan makanan rendah glikemik atau gula. Kebanyakan gula justru bisa menjadi buruk pada usus, sedangkan sayuran dan makanan fermentasi bisa berdampak bagus.

Nah, untuk asupan keseimbangan emosi dan mental, kamu bisa makan makanan berikut:
- Sayuran hijau
- Makanan probiotik seperti sayuran, kimchi, atau asinan sayur difermentasi
- Ikan kaya minyak

5. Stres
Ada kaitan antara makanan dan stres. Ketika kita merasa stres, tubuh dibanjiri bahan kimia yang bisa mengacaukan emosi dan fisik. Stres bisa terkait dengan makan berlebihan, berat badan, dan obesitas.

Cara terbaik untuk mengurangi stres adalah makan makanan yang bisa membantu melepaskan serotonin (neurotransmiter untuk memperbaiki suasana hati dan mengurangi kesedihan dan depresi) tanpa meningkatkan kadar gula, yaitu makan antara lain:
- Kenari
- Alpukat
- Buah beri

Nah, guys, mulai sekarang meminimalisasi konsumsi gula berlebihan, ya. Kesehatanmu, lho!

HOT HOT NEWS:

Dokter ini sebut bisa prediksi umur manusia! Begini caranya
5 Artis top Indonesia yang meninggal di usia muda
Ini alasan di balik pemberian tonjolan pada huruf F dan J di keyboard
Kontroversi surat terbuka Anggun C Sasmi ke Presiden Jokowi
Ditembak berkali-kali, prajurit Kopassus masih bisa melawan Fretilin