Brilio.net - Jakarta International Java Jazz adalah event musik jazz akbar di Tanah Air yang cukup banyak menyedot animo anak muda. Nah, pada Jakarta International Java Jazz 2017 mendatang, kamu bakal disuguhi penampilan dari MLD Jazz Project Season 2.

Salah satu personel MLD Jazz Project Season 2 yang paling muda adalah Edwin Putro Mulyono (19). Dia adalah pemenang kategori piano dalam ajang MLDare2Perform Season 2.

Cowok asli Semarang, Jawa Tengah, ini ternyata sempat bikin heboh karena memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia Dunia (MURI) pada tahun 2009 silam. Saat usianya masih 12 tahun tersebut, Edwin memainkan 72 lagu tanpa henti di Mal Ciputra Semarang.

Kini, Edwin bersiap untuk tampil di Jakarta International Java Jazz 2017 yang akan diselenggarakan pada 3-5 Maret 2017 di JIEXPO Kemayoran Jakarta.

"MLD kasih jadwal Januari akhir sampai Februari untuk conducting. Terus ada tanggung jawab personal, ya aku latihan," terangnya saat dihubungi brilio.net lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Dengan lolos sebagai pemenang dalam MLDare2Perform Season 2 ini, bungsu dari tiga bersaudara ini menganggapnya sebagai anugerah Tuhan. Termasuk talenta bermain piano yang sudah dia tekuni sejak usia enam tahun.

Edwin menuturkan bahwa dalam sejarah keluarganya nggak ada yang pemusik tapi semuanya penikmat musik.

"Aku paling nyambung sama Papi dan kakak cowokku. Kayak Papi itu sukanya dengerin blues," ungkap mahasiswa jurusan musik di Universitas Pelita Harapan, Jakarta ini.

Dukungan keluarga pun mengalir kepada Edwin walaupun dari pihak mamanya agak keberatan mengingat Edwin masih awal kuliah. Namun cowok satu ini tetap semangat menekuni jazz.

Edwin menyampaikan bahwa saat menjalani tahapan seleksi MLDare2Perform sesi berkolaborasi dengan musisi lain secara acak, dia sudah siap mental. Soalnya Edwin sudah kerap jam session sama senior-senior jazz.

Jam session sendiri adalah istilah khas di kalangan musisi jazz. Jam session ini ngajakin musisi jazz pemula untuk belajar sama senior-senior jazz. Salah satu bentuk jam session adalah main bareng secara spontan.

Edwin Java Jazz 2017 dok. MLDare2Perform

foto: dok. MLDare2Perform

Edwin sendiri mengaku pernah jam session dengan Adra Karim, salah satu juri dalam MLDare2Perform Season 2. Beberapa juri lainnya juga sudah cukup familiar buatnya.

"Terus belajar. Karena misalnya saat jam session sama senior gitu, bukan ajang keren-kerenan. Pas latihan sama mereka juga kena marah, pokoknya dididik. Intinya belajar terus," jelasnya.

Edwin melanjutkan bahwa perhelatan Jakarta International Java Jazz 2017 nanti adalah privilege (kehormatan) tersendiri baginya. Acara musik akbar yang kerap mengundang artis luar negeri ini dalam prosesnya juga memberikan jam session yang menurut Edwin akan semakin menambah wawasan dan pengalamannya bermusik jazz.

Selain itu, Edwin berbagi tips buat kamu yang pengen mengikuti jejaknya atau pemenang MLDare2Perform lainnya.

"Jangan mau yang instan. Bukannya aku merasa keren atau segala macem, tapi aku begini karena sudah latihan dari dulu. Mungkin saat anak-anak, yang lain happy-happy, aku sibuk latihan," imbuhnya.

Nah, selain Edwin ada beberapa pemenang MLDare2Perform Season 2, yakni Almira Joesoef (27) kategori vokal, Afirniar Mutsrin (22) kategori drum, Fahreza Pramudya (23) kategori gitar, Wesley Geraldo (21) kategori bass, dan Fauzan Febriansyah (23) kategori saxophone.

Sedikit info nih, Sobat Brilio. MLDare2Perform Season 2 yang diselenggarakan mulai Oktober 2016 sampai akhir November 2016 lalu di situs www.mldspot.com, sudah menarik cukup banyak peminat. Sebagaimana rilis yang diterima brilio.net beberapa waktu lalu, terdapat lebih dari 390 video yang ter-upload dan terdaftar sebagai peserta MLDare2Perform Season 2.

Selanjutnya, video tersebut diseleksi langsung secara bersamaan oleh juri melalui Penjurian Tertutup yang dilakukan di Birdcage Parc, Jakarta, pada tanggal 1 Desember 2016 untuk menyeleksi peserta yang dapat lolos ke tahap berikutnya, yakni tampil secara langsung di hadapan para Juri.

Dalam penjurian tersebut, setiap kategori dipilih lima peserta dengan penilaian terbaik, hingga terkumpulah 30 peserta yang terdiri dari enam kategori.