Brilio.net - Konser peringatan ulang tahun ke-45 grup rock legendaris God Bless bertajuk “45th God Bless Anniversary” sukses digelar di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan selama dua hari (3-4 November 2018). Penampilan grup musik  yang digawangi Ahmad “Iyek” Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah Gagola (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) ini memang sudah lama ditunggu para penggemarnya. Tak pelak, penampilan mereka seakan mengobati rasa rindu para penggemar.

Kendati rata-rata usia para personel God Bless sudah memasuki 70 tahun, namun penampilan mereka tetap enerjik. Hanya sang drummer, Fajar yang berusia 48 tahun. Usia tampaknya tak menghalangi para musisi gaek yang kenyang pengalaman itu untuk tampil konsisten dan bersemangat di atas panggung.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

Saat hari pertama, Sabtu (3/11), konser yang semula dijadwalkan pukul 20.00 WIB terpaksa mundur satu jam. Konser baru dimulai pukul 21.00 WIB. Namun hal itu tak menyurutkan animo para penggemar untuk memadati auditorium. Sejak pukul 19.00 WIB, para penonton mulai memenuhi ruangan.  

Mereka pun tak sabar menantikan idola mereka tampil. Memang kebanyakan penonton adalah mereka yang berusia lanjut. Mereka adalah penikmat musik rock era 1970-an hingga 1990-an. Tapi nggak sedikit juga anak-anak muda yang sengaja datang ingin menyaksikan penampilan God Bless.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

“Saya sih sebenarnya nggak terlalu kenal grup ini (God Bless). Tapi di rumah saya sering dengar lagu-lagu mereka saat ayah saya memutarnya. Jadi akhirnya tahu juga lagu-lagu mereka,” ujar Anisa, cewek berusia 19 tahun yang datang bersama sang ayah kepada Brilio.net.

Konser God Bless dibuka sang gitaris Ian Antono yang membawakan lagu “Bagimu Negeri” karya R Kusbini lewat petikan gitar yang melodius ditemani Abadi Soesman di papan kibor. Usai itu, giliran Ahmad Albar yang mengenakan kostum serba hitam naik ke atas panggung setelah personel lain, Donny Fattah dan Fajar Satritama.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

Sang vokalis gaek itu pun membuka konser lewat lagu Bla bla bla dari album Semut Hitam yang dirilis padaa 1988 silam. Penonton langsung menyambut histeris.  Para pesonel God Bless pun makin bersemangat menghibur penonton.

Usai lagu pembuka, Ahmad Albar God Bless langsung melantunkan lagu kedua tanpa jeda, Kehidupan, juga dari album Semut Hitam sambil melepas jaket hitamnya. Kendati bernyanyi dua lagu secara berturut-turut, stamina dan konsistensi suara Ahmad Albar tetap prima. Usai itu ia menyapa penonton.  

God Bless Konser © 2018 brilio.net

“Selamat malam dan selamat datang di konser God Bless ke 45 tahun. Senang sekali bisa berjumpa dengan Anda semua,” katanya.

Konser untuk Jockie dan Debby

Setelah itu, Ahmad Albar bercerita tentang dua lagu yang dinyanyikan sebelumnya, khususnya lagu Kehidupan yang merupakan karya almarhum Jockie Surjoprajogo. Ia juga menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Debby Nasution, September lalu. Debby adalah musisi yang sempat bergabung dengan God Bless.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

“Kita mengenang Jockie karena lagu Kehidupan adalah ciptaannya. Kita juga sangat berduka atas meninggalnya Debby Nasution. Semoga mereka mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. Kita lanjut. Berikutnya ini juga sebuah lagu dari Jockie Surjoprajogo, Menjilat Matahari,” ujar Ahmad Albar disambut riuh penonton.

Lagu Selamat Pagi Indonesia menjadi lagu selanjutnya yang dibawakan God Bless dalam konser itu. Oh iya, lagu ini adalah lagu pertama karya Ian Antono ketika ia gabung bersama God Bless pada 1975. Lirik lagu ini dibuat wartawan senior Kompas, Theodore KS. “Ini lagu yang menceritakan tentang kisah Kusni Kasdut yang ditembak mati,” terang Ian.  

God Bless Konser © 2018 brilio.net

Setelah itu God Bless langsung menghentak dengan lagu Emosi karya Eet Sjahranie. Dilanjutkan lagu Cermin karya Donny Fattah. Hampir satu jam membawakan lagu-lagu keren, setelah jeda God Bless tampil secara akustik lewat lagu Huma di Atas Bukit.  Dilanjutkan lagu Balada Sejuta Wajah dan Syair Kehidupan. Penonton makin hanyut dan bersorak saat God Bless membawakan lagu Panggung Sandiwara karya Ian Antono dan Taufik Ismail.

Kemudian lagu dari album baru Cermin 7, Bukan Mimpi Bukan Ilusi dilantunkan. Album teranyar Cermin 7 adalah kemasan ulang dari album kedua Cermin (1980) ditambah tiga lagu baru. Formasi God Bless ketika meluncurkan album Cermin 7 sama dengan formasi pada 1980 silam. Hanya saja posisi Teddy Sujaya (drum) digantikan Fajar Satritama.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

Oh iya, album Cermin adalah sebuah pembuktian God Bless kepada masyarakat bahwa mereka mampu menghasilkan lagu berkualitas. Album Cermin juga menjadi sebuah masterpiece yang paling dicari semua penggemar musik rock di Indonesia.

Setelah itu, God Bless kembali membawakan sejumlah lagu seperti Musisi, Ogut Suping, Bus Kota, Semut Hitam, dan Trauma. Konser ditutup dengan penampilan Giring Nidji sebagai host melantunkan lagu Rumah Kita bareng God Bless.

God Bless Konser © 2018 brilio.net

Yang jelas, tampil hampir dua jam, stamina para personel God Bless tetap prima dan menghibur penonton. Melihat perjalanan yang nyaris tanpa jeda sejak 1973, di usia 45 tahun nggak berlebihan jika God Bless dikatakan sebagai Indonesian living legend rock band.