Brilio.net - Karya musik Idgitaf kini kian dinikmati banyak orang. Pemilik nama lengkap Brigitta Sriulina Beru Meliala ini ingin lagu-lagunya bisa dinikmati oleh berbagai kalangan tanpa batas. Hal ini membuat Idgitaf terdengar lantang dalam menyuarakan pesan yang ingin ia suarakan, melalui pertunjukan musik inklusi, “Mengudara Bersama Teman Tuli”. Pertunjukkan ini digelar di Sunyi Coffee, Jakarta Selatan, pad Minggu, 5 Mei 2024 lalu.

Idgitaf menampilkan album penuh “Mengudara”, ia tampil bernyanyi dan berkomunikasi dengan penonton menggunakan bahasa isyarat. “Mengudara” adalah album perdana Idgitaf yang berisikan total 9 lagu dirilis pada 28 Juli 2023. Sebuah karya album penuh yang ia rilis di bawah naungan label rekaman yang ia dirikan sendiri, Idgitaf Musik.

Sebagai musisi muda yang kerap menyuarakan bagaimana proses perjalanan menuju dewasa, Gita (panggilan akrab Idgitaf) semakin konsisten untuk menciptakan karya dengan lirik yang diharapkan bisa mewakili kegelisahan generasinya dan dekat dengan pengalaman para pendengarnya.

Mengudara Bersama Teman Tuli © 2024 brilio.net

foto: dok. Idgitaf

Setelah meraih keberhasilan menjalani perjalan tur “Mengudara” di 3 kota, api semangat Gita ia curahkan untuk sebuah misi yang bisa meluaskan rasa puas hatinya agar album “Mengudara” bisa memberikan makna lebih ke banyak pendengar apapun kondisinya. Pengalaman pribadinya tentang keterbatasan pendengaran, membuat Gita memilih untuk memulai misi ini bersama komunitas Teman Tuli.

“Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamakan Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas Tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat projek sosial melalui bernyanyi di tahun ini.” ungkap Gita dikutip brilio.net dari keterangan press release, Rabu (8/5).

Dalam usaha memberikan yang terbaik di pertunjukan ini, Gita bekerjasama dengan Sunyi Coffee, sebuah kafe yang melibatkan Teman Tuli sebagai peracik kopi (barista) dan juru masak. Tidak hanya memberikan ruang kerja, Sunyi Coffee juga membangun komunitas Sunyi Academy yang memfasilitasi beragam pelatihan untuk teman difabel ataupun beragam teman yang ingin mempelajari bahasa isyarat.

Dalam pertunjukan “Mengudara Bersama Teman Tuli”, Gita menyajikan sebuah pertunjukan yang inklusi dengan memberikan usaha terbaiknya bernyanyi dan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa isyarat yang ia pelajari bersama komunitas Sunyi Academy. Pertunjukan yang terasa hangat baik bagi Teman Tuli maupun Teman Dengar (sebutan untuk teman-teman non difabel) yang hadir malam itu.

Mengudara Bersama Teman Tuli © 2024 brilio.net

foto: dok. Idgitaf

Pertunjukan ini sukses menghadirkan 100 orang Teman Tuli yang tidak dipungut biaya dan turut menyertakan Teman Tuli lainnya sebagai bagian dari pertunjukan dan kepanitiaan acara. Malam itu, tidak hanya Idgitaf yang tampil menghibur, ada Teman Tuli maupun Teman Dengar yang akrab dengan komunitas tersebut juga turut tampil menunjukan keahlian mereka. Di antaranya adalah Adelia dari Pop Joy Sign yang membacakan puisi, pertunjukan teater oleh Teater 7, pertunjukan tari dari Dhea Seto dan penampilan visual vernacular oleh Pop Joy Sign.

Usaha Gita mempelajari bahasa isyarat selama belasan hari sebelum hari pertunjukan, sukses membuat penampilannya terasa hangat bagi yang datang malam itu. Idgitaf menampilkan total 6 lagu, lengkap dengan bahasa isyaratnya.

“Harapannya, semoga ini jadi langkah baik untuk keberlanjutannya promosi albumku, yaitu “Mengudara”, dan semoga bisa menjadi permulaan untuk adanya konser yang dilakukan musisi Indonesia spesial untuk Teman Tuli.” tutup Gita dengan penuh harap.