Apakah kamu tinggal di daerah rawan kejahatan? Padahal dulu daerah kamu terbilang aman. Hal tersebut nggak hanya bikin kita jadi ngeri sekaligus was-was tapi bisa bikin cepat tua. Lho kok bisa?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam PLoS One membuktikan bahwa hidup di lingkungan dengan tingkat kejahatan yang tinggi dapat mengambil lebih dari satu dekade dari hidup kita.

Para peneliti melihat materi genetik yang disebut telomere (telomeres). Telomere yang dapat melindungi kromosom di ujung untaian DNA yang mengontrol umur panjang sel dan melindungi kromosom agar tidak rusak.

Dilansir brilio.net dari Telegraph, Senin (22/6), telomere yang dapat melindungi kromosom cenderung akan memendek, lebih memendek, dan begitu seterusnya hingga tidak dapat pendek lagi yang pada akhirnya menyebabkan sel-sel mati. Pada akhirnya, jika mereka menjadi terlalu pendek, DNA mulai menurun dan sel-sel kehilangan fungsi mereka. Pemendekan ini merupakan indikator penuaan.

Studi yang dilakukan dengan peneliti dari Amsterdam ini meneliti panjang telomer dalam sel darah putih dari 2.902 individu Belanda yang berpartisipasi dalam Netherlands Study of Depression and Anxiety. Untuk penelitian ini, mereka menentukan individu mana yang tinggal di lingkungan baik atau buruk menggunakan langkah-langkah dari gangguan yang dirasakan, seperti rasa takut kejahatan dan kebisingan.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tinggal di lingkungan terburuk memiliki telomere terpendek. Tak hanya itu, usia "biologis" penduduk di daerah-daerah yang bising dilanda vandalisme dan kejahatan adalah 12 tahun lebih tinggi dibandingkan mereka yang tinggal di tempat-tempat yang lebih damai.

"Hal ini dimungkinkan sel mereka secara kronis aktif dalam menanggapi tekanan psikologis dan fisiologis yang diciptakan oleh situasi sosial-ekonomi, politik dan emosional yang kurang beruntung," kata Prof Mijung Park, dari University of Pittsburgh.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat mengubah gen dan memengaruhi panjang telomer. Faktor-faktor seperti stres, merokok, obesitas, kurang tidur dan nutrisi mempengaruhi seberapa cepat telomere bisa memendek. Tapi lewat penelitian ini adalah pertama kalinya kejahatan telah terbukti berperan menjadi salah satu faktor yang bisa mempercepat penuaan.

Prof Mijung Park mengatakan "Tim kami memeriksa apakah lingkungan ini memiliki dampak langsung pada kesehatan sel. Kami menemukan bahwa memang, proses penuaan biologis dapat dipengaruhi oleh kondisi sosial-ekonomi."

Telomere memendek setiap kali sel membelah karena mereka tidak sepenuhnya disalin oleh mekanisme enzim dan diyakini bahwa penuaan terjadi ketika mereka menjadi terlalu pendek untuk replikasi DNA dan pembelahan sel normal.

Prof Park mengatakan bahwa pemendekan telomere dapat dipercepat dengan paparan tekanan biologis atau psikologis seperti kanker, kecemasan dan depresi.