Brilio.net - Kecerdasan merupakan aset yang sangat berharga terutama bagi anak-anak. Akan tetapi, kecerdasan juga bisa menjadi malapetaka tersendiri.

Dikutip oleh brilio.net dari Journal of Experimental Child Psychology, Selasa (23/6), kecerdasan verbal yang tinggi bisa menyebabkan seorang anak mahir untuk berbohong. Penelitian ini merupakan kajian pertama yang menghubungkan antara kemampuan verbal dan berbohong pada anak.

Riset ini dilakukan oleh profesor asal Universitas North Florida, Tracy Alloway. Dalam penelitiannya, dia melibatkan 137 anak dengan rentang usia 6 hingga 7 tahun. Setiap anak diminta untuk menjawab pertanyaan pada sebuah kertas. Jawaban dari pertanyaan tersebut berada dibalik kartu dengan gambar dan warna yang berbeda. Setiap anak menyadarinya bahwa jawaban tersebut berada berada dibalik kartu.

Setelah setiap anak mendapatkan pertanyaan, sang peneliti meninggalkan ruangan. Pengawasan hanya dilakukan oleh kamera tersembunyi. Sang peneliti juga mengingatkan agar tidak mengintip jawabannya dibalik kartu tersebut. Setelah beberapa saat, peneliti kembali ke dalam ruangan tersebut untuk meminta jawaban dari anak-anak.

Dari data yang ada, anak-anak dengan kemampuan verbal yang rendah menjawab pertanyaan tentang warna dan gambar dengan benar. Artinya anak-anak ini melakukan kecurangan dengan membuka kartu. Bahkan secara langsung, anak-anak dengan kecerdasan verbal yang rendah ini menyatakan bahwa mereka telah membuka kartu.

Hal yang sama juga terjadi pada anak-anak dengan kemampuan verbal yang tinggi. Meskipun begitu, ketika ditanya soal warna dan gambar, mereka tidak memberikan jawaban yang benar. Hal ini dilakukan untuk menutupi bahwa mereka telah membuka kartu tersebut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan verbal sangat penting dalam interaksi sosial seperti berbohong. Ketika anak melakukan kebohongan, mereka memproses berbagi informasi verbal untuk menunjukkan kebohongan yang terdengar menyakinkan layaknya sebuah kebenaran.