Brilio.net - Sebuah riset menyebutkan pergantian musim memberikan pengaruh besar terhadap aktivitas imun dan gen manusia. Perbandingannya juga mengejutkan, orang lebih sehat saat berada di musim panas, dikutip oleh brilio.net dari Live Science, Kamis (4/6). Peneliti asal Cambridge University telah mengonfirmasi hal ini.

Sang peneliti menemukan bahwa gen ARNTL lebih aktif saat musim panas. Studi ini dilakukan pada tikus. Keaktifan dari gen ini menyebabkan seseorang lebih sehat saat musim panas dibandingkan musim lainnya.

Studi tentang pengaruh perbedaan musim terhadap kesehatan juga positif. Saat musim dingin, level protein pada darah sangat tinggi. Hal ini bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung. Saat musim panas, level protein pada darah sangatlah rendah.

Riset tersebut melibatkan sampel darah dan lemak dari 16.000 orang dari berbagai belahan dunia. Hasilnya menyebutkan bahwa seperempat gen yang diteliti lebih aktif saat musim panas. Meskipun begitu, penjelasan penyebab fenomena ini belum pasti.

Sang peneliti percaya bahwa hal ini dikarenakan jam tubuh manusia. Perbedaan lamanya siang pada setiap musim berbeda. Hal inilah yang mempengaruhi pola tidur pada setiap musim yang berbeda.

Pendapat lain mengatakan bahwa ini pengaruh vitamin D. Orang sering berjemur saat musim panas untuk mendapatkan vitamin yang satu ini.

PENTING JUGA UNTUK KAMU BACA:

5 Alasan tikus sering menjadi objek percobaan dalam penelitian

Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!

Teh susu adalah kesalahan dalam mencampur minuman

Ini lokasi-lokasi mematikan di Gunung Merapi, waspadalah jika mendaki!

6 Fakta menakjubkan tentang air liur