Brilio.net - Pendidikan sangat penting untuk menaiki tangga kesuksesan. Makanya kamu harus hati-hati dalam memilih jurusan saat memasuki kuliah. Jangan sampai kamu cuma ikut-ikutan tren untuk memilih sebuah jurusan. Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan prospek jurusan tersebut sebelum mendaftar ke sebuah kampus.

Nah, hal ini jug berlaku bagi kamu yang ingin mengambil gelar S2 lho. Kamu harus ekstra waspada untuk menentukan jurusannya. Karena tidak semua jurusan gelar S2 membuat kamu melejit dalam urusan karir.

Fakta ini dipertimbangkan atas dasar perbandingan gaji di dunia kerja dan jumlah angka pengangguran dari jurusan tersebut. Selain itu juga dibandingkan dengan lulusan S1 yang sudah memiliki pengalaman pekerjaan dengan jurusan yang sama.

Berikut adalah 7 jurusan dari program S2 yang harus kamu hindari, seperti dikutip brilio.net dari businessinsider.com, Rabu (1/4):

1. Jurusan psikologi dengan konsentrasi HRD
Jika dibandingkan dengan lulusan sarjana, selisih gajinya hanya USD 13.000 per tahun. Padahal kamu tahu sendiri kan, untuk kuliah master itu berapa biayanya. Belum lagi biaya penelitian yang tinggi. Dalam setahun, seorang lulusan S2 dengan jurusan ini digaji rata-rata USD 70.000 sedangkan untuk lulusan S1 USD 57.000.

2. Jurusan hukum (peradilan pidana)
Banyak orang yang ingin melanjutkan S2 hukum karena memang tuntutan profesi. Jadi mahalnya biaya tidak masalah demi masa depan yang baik. Akan tetapi, lulusan S2 dengan jurusan ini hanya digaji USD 66.000 per tahun. Hanya selisih angka USD 10.000 dengan lulusan sarjana, yakni USD 56.000. Bahkan risiko pengangguran untuk jurusan ini mencapai 4,6% untuk lulusan sarjana dan 4,1% untuk lulusan S2.

3. Desain grafis
Jika kamu ingin melanjutkan kuliah jurusan ini di jenjang master, sebaiknya pikirkan kembali. Angka pengangguran untuk lulusan ini sangat tinggi. Yaitu mencapai 6,7% untuk lulusan S1 dan 6,4% untuk lulusan pascasarjana. Sedangkan orang yang bekerja dengan titel sarjana rata-rata digaji USD 50.000 per tahun. Angka tersebut lebih rendah USD 11.000 dibandingkan dengan lulusan S2, yakni USD 61.000.

4. Musik
Jika memang dunia ini menjadi passion kamu, tidak masalah untuk mengejar gelar master. Selisih gaji lulusan S1 dan S2 dari jurusan ini hanya berkisar di angka USD 9.000. Orang dengan gelar master dari jurusan musik biasanya digaji sekitar USD 55.000 sedangkan untuk lulusan S1 di gaji USD 46.000 per tahun.

5. Jurusan media massa (jurnalistik)
Berdasarkan survei, selisih gaji antara lulusan master dan sarjana untuk jurusan ini sangatlah kecil. Belum lagi lulusan S2 dari jurusan media mass juga tinggi angka penganggurannya yakni, 6,2 %, sedangkan lulusa sarjana bertengger di angka 7,9%. Jumlah gaji yang diberikan untuk lulusan S2 adalah USD 53.000 per tahun sedangkan untuk lulusan S1 USD 51.000.

6. Teknik Kimia
Sudah kuliahnya susah, penelitian yang ribet merupakan ciri khas utama jurusan ini. Selain itu, selilish gajinya juga tidak seberapa antara lulusan S1 dan S2. Dalam setahun, seorang sarjana teknik kimia digaji USD 94.000 sedangkan untuk lulusan S2 digaji USD 102.000. Jadi bagaimana? Kalau otak kamu masih mampu untuk bergulat dengan hal rumit sih tidak masalah.

7. Jurusan Farmasi
Jurusan yang sangat bergengsi ini memang menarik minat orang banyak. Akan tetapi, selisih gaji antara lulusan S1 dan pascasarjana hanya USD 2.000 per tahun. Apakah kamu masih ingin lanjut kuliah dengan jurusan ini? Lulusan sarjana dari jurusan ini digaji sekitar USD 108.00 per tahun, sedangkan untuk lulusan S2 mendapatkan gaji rata-rata USD 110.000. Akan tetapi risiko pengangguran dari jurusan ini sangat kecil yakni, 2,5% untuk lulusan S1 dan 2,9% untuk lulusan pascasarjana.

Kalau kamu ingin kuliah S2 ambil jurusan apa?