Brilio.net - Kalau lagi kecapekan, badan kita pasti akan terasa lemah, letih, lunglai, dan pegal-pegal. Biasanya sih kita langsung berpikir kalau kita sedang masuk angin dan butuh dikerok.

Masuk angin? Apa sih sebenarnya masuk angin itu? Sampai sekarang bahkan nggak pernah ada dalam ilmu kedokteran, penyakit yang namanya masuk angin. Penyakit nomor satu yang sering dialami orang Indonesia ini memang terkenal sejak zaman nenek moyang kita.

Secara verbal, sangat mustahil angin dapat menembus ke dalam tubuh manusia, apalagi lapisan kulit kita saja bahkan berjumlah lebih dari 20an. Andaikata manusia bisa kemasukan angin, tentu kamu tahu apa saja sifat udara kan? Udara akan selalu mengisi tempat yang kosong, sekecil apapun itu. Ibarat balon, jika diisi terus menerus makan balon akan meledak. Coba bayangkan kalau manusia bisa masuk angin, bisa-bisa tubuhnya akan mengembang lalu meledak. Hii...

Lalu apa yang terjadi ketika "masuk angin"? Masuk angin sebenarnya bukan angin yang masuk ke dalam tubuh, tetapi pembuluh darah di kulit mengalami penyempitan karena otot kekurangan oksigen sehingga terjadi nyeri.

Penyempitan pembuluh darah bisa terjadi salah satunya karena terpaparnya kulit pada udara atau angin dingin, sehingga kulit bereaksi dengan cara mempersempit pembuluh darah. Penyempitan juga bisa terjadi kalau badan kita kurang gerak.

Penyempitan pembuluh darah sebenarnya adalah mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, tapi justru bikin peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya hasil metabolisme berupa asam laktat terakumulasi pada otot sehingga terasa pegal. Jadi jangan salah kira lagi ya, guys!