Brilio.net - Sarapan alias makan di pagi hari memang sebuah rutinitas bagi sebagian orang. Akan tetapi banyak juga orang yang tidak melakukan hal ini. Bahkan jika melakukan sarapan, perut tidak enak dan sakit.

Tentu saja sarapan memang menjadi budaya yang berbeda di kebanyakan orang. Tapi apakah kamu tahu tentang fakta sarapan yang sesungguhnya?

Berikut adalah lima fakta tentang sarapan yang membuat kamu terkejut sebagaimana dikutip oleh brilio.net dari Time, Senin (17/8).

1. Kamu bisa makan dessert saat sarapan
Tidak hanya menu yang berat-berat saja, kamu bisa menambahkan dessert alias makanan manis pada saat sarapan.

Studi yang dilakukan 2012 mengungkap bahwa orang yang menambahkan dessert saat sarapan bisa mengurangi rasa lapar sepanjang hari. Selain itu, hal ini juga bisa menurunkan berat badan.

2. Protein dan serat merupakan hal yang utama
Dua elemen penting dalam sarapan adalah protein dan serat. Jadi, pilihlah menu makanan yang kaya dengan kedua zat tersebut.

Banyak ahli yang merekomendasikan menu seperti oatmeal, telur, kacang-kacangan, dan smoothies tanpa gula. Kedua elemen tersebut mampu membuatmu berenergi sepanjang hari.

3. Masih simpang siur tentang manfaatnya
Banyak hasil penelitian yang saling berseberangan tentang efek dari sarapan. Sebuah studi dari Harvard menyebutkan bahwa tidak makan pagi bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung hingga 27% bagi laki-laki.

Akan tetapi, banyak riset menyebutkan bahwa sarapan bisa menurunkan berat badan dan menyehatkan metabolisme.

4. Yogurt adalah menu fenomena
Sarapan dengan yogurt merupakan tren yang sangat berbeda. Tren ini mulai muncul pada tahun 1980an. Akan tetapi hingga saat ini banyak orang melakukannya. Bahkan di Amerika Serikat sendiri, makan pagi dengan menu ini sedang populer.

5. Sarapan merupakan budaya baru
Salah satu ahli sejarah makanan, Abigail Caroll menyebutkan bahwa konsep dari sarapan muncul pad akhir 1800an. Awalnya orang sarapan seperti makan camilan.

Orang dulu hanya mengenal satu pola makan, yakni makan di malam hari. Pada pertengahan 1700-an sampai 1800-an orang mulai memasukkan daging dan ikan sebagai menu sarapan mereka.