Brilio.net - Merebaknya virus corona di berbagai belahan negara membuat para peneliti masih terus melakukan riset terkait dengan virus yang awalnya diketahui berasal dari Wuhan, China ini.

Berdasar penelitian terbaru, dikatakan bahwa Covid-19 ini ternyata tak hanya bisa menginfeksi sistem pernapasan. Lebih dari itu, ia juga dapat menginfeksi usus.

Hasil penelitian tersebut lalu dipublikasikan di majalah Science pada 1 Mei lalu. Dalam laporan riset itu, disebutkan bahwa virus baru bisa menginfeksi sel-sel serap atau entrosit yang melapisi permukaan dalam usus dengan cara yang sama seperti infeksi SARS.

Tak hanya itu, virus juga dapat menempel pada enzim reseptor yang dikenal sebagai ACE2, yang jumlahnya banyak di dalam sel.

Berangkat dari situ, para peneliti dari Hubrecht Institute di Utrecht, Pusat Medis Universitas Erasmus di Rotterdam dan Universitas Maastricht kemudian menumbuhkan model kultur sel usus untuk melihat bagaimana sel-sel yang melapisi usus merespon SARS dan virus corona baru.

"Tim berencana menggunakan kultur sel yang dikembangkan di laboratorium untuk melihat perbedaan antara infeksi pada sel-sel usus dan paru-paru - bagian lain yang kaya ACE2. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini memberikan bukti yang pasti bahwa virus corona baru dapat berkembang biak dalam sel-sel gastrointestinal risalah," jelas peneliti utama dari Universitas Erasmus, Bart Haagmans, seperti dilansir brilio.net dari South China Morning Post, Selasa (5/5).

Kendati demikian, pihaknya juga menjelaskan bahwa ia belum tahu apakah virus tersebut muncul dalam usus pasien Covid-19 atau tidak.

"Namun, kami belum tahu apakah (virus corona baru) muncul dalam usus pasien Covid-19 yang memainkan peran penting dalam penularan. Temuan kami menunjukkan bahwa kami harus melihat kemungkinan ini lebih dekat," lanjutnya.

Sementara itu, pada penelitian terpisah, para peneliti dari Rumah Sakit Afiliasi Fifth SYSU, menemukan bahwa di antara 73 pasien virus corona, asam ribonukleat (RNA) dari virus corona ditemukan dalam 53 persen tinja.

Para peneliti mengatakan virus tersebut bisa menginfeksi usus dan bisa ditularkan melalui tinja, misalnya dalam bentuk partikel.

Sejalan dengan itu, rekan mereka dari Sixth Affiliated Hospital secara retrospektif menganalisis data dari 230 pasien Covid-19 dari Provinsi Guangdong, Hubei dan Jiangxi antara 19 Januari dan 6 Maret.

Mereka menemukan terdapat 21 persen pasien mengalami diare, dan ada korelasi yang jelas antara temuan terbaru ini dengan pasien disebutkan menderita gejala yang lebih parah, seperti membutuhkan dukungan ventilator atau perawatan di ICU.