Brilio.net - Siapa sih yang nggak suka dengan nata de coco? Minuman ini paling enak disantap siang hari saat cuaca sedang panas-panasnya. Rasanya yang segar dan kenyal-kenyal manis, membuat makanan yang terbuat dari air kelapa ini memiliki banyak penggemar.

Namun tahu kah kamu, nata de coco ini berasal dari Filipina, negara yang pernah menjadi jajahan Spanyol. Itulah sebabnya, sari kelapa fermentasi itu memiliki nama dari Bahasa Spanyol.

Tak hanya memiliki rasa yang manis dan menyegarkan, ternyata nata de coco ini memiliki banyak manfaat loh untuk kesehatan. Hal itu diungkapkan oleh Ahli Gizi dari RSU Tangerang Selatan, dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK bahwa serat selulosa dari nata de coco sangatlah unik. Kemurniannya jauh lebih tinggi, sehingga bisa memenuhi serat pangan tidak larut.

"Dari sisi medis, nata de coco merupakan serat yang baik untuk tubuh. Di antaranya ialah, serat akan bertahan lebih lama di lambung sehingga membuat rasa kenyang juga bertahan lebih lama. Ini bermanfaat untuk diet," ucapnya kepada media di Jakarta.

natadecoco © 2019 brilio.net

Namun belakangan ini berhembus kabar bahwa nata de coco mengandung plastik. Untuk membuktikannya, pembuat video tidak bertanggung jawab tersebut dengan menekan lembaran tipis nata de coco dengan media kertas atau tisu.

Kemudian, semua cairan yang ada di dalam nata de coco tersebut keluar. Video viral tersebut membuat banyak orang percaya bahwa sisa lembaran nata de coco tersebut diklaim mirip plastik, karena warnanya mengilap.

Terkait hal tersebut, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), sangat menyayangkannya. Ketua Komite Regulasi Teknis Pangan GAPMMI, Susana mengungkap, jika ini menunjukkan bahwa masih diperlukannya edukasi yang baik bagi masyarakat.

"GAPMMI merasa perlu diperkuat edukasi ke masyarakat, dan mengajak masyarakat Indonesia lebih dewasa. GAPMMI menghimbau apabila menerima informasi yang meragukan, agar menghubungi pihak yang berwenang sebelum beropini dan mengunggah ke media sosial," jelasnya kepada media.

Susana menambahkan pemerintah perlu lebih tegas menindak bagi pembuat konten dan menyebarkan video hoax, karena meresahkan dan mengganggu masyarakat Indonesia.

Terkait dengan hal tersebut GAPMMI juga mengapresiasi BPOM RI dan Kemenkominfo RI karena cepat tanggap dalam mengklarifikasi terkait video hoax kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.

Sementara itu, Ahli Teknologi Pangan dari IPB, Dr Ing Azis Boing Sitanggang, STP, MSc menjelaskan bahwa nata de coco sebenarnya adalah serat selulosa yang diolah dari air kelapa, yang sudah cukup lama digunakan dan dikonsumsi masyarakat.

Serat selulosa murni ini merupakan salah satu jenis produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum dan dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Dengan begitu, nata de coco bisa menjadi salah satu alternatif pangan sumber serat (dietary fiber).

"Nano selulosa bentuknya seperti benang-benang 20-100 nanometer. Nata de coco sebagai produk pangan sudah mendapat status makan dari Generally Recognized As Safe dan aman dikonsumsi sebagai pangan," jelas Dr Ing Azis Boing Sitanggang.

Inilah yang membuat nata de coco mengikat air. Sementara plastik, kata dia, tidak pernah mampu mengikat air karena plastik termasuk polimer yang terbentuk dari etilen.