Brilio.net - Berita tentang Kiky Saputri yang diduga mengalami keguguran telah menjadi topik hangat. Bersama sang suami, Muhammad Khairi, presenter sekaligus komika ini memberikan penjelasan mengenai situasi yang mereka alami. Lewat channel YouTube-nya, Kiky mengungkapkan bahwa mereka telah kehilangan calon buah hati yang baru berumur 10 minggu.

Kiky Saputri mengaku menyesal karena tidak mampu menjaga dirinya dengan baik, sehingga harus menghadapi situasi yang sulit. Ketika menceritakan hal tersebut, Kiky tidak dapat menahan air matanya. Dikutip brilio.net pada Selasa (19/3) melalui kanal YouTube-nya, Kiky dan suami menjelaskan alasan mengalami keguguran di usia hamilan yang masih sangat muda karena adanya kista ovarium yang diidap Kiky Saputri.

Kiky Saputri juga mengungkapkan jadwalnya di industri hiburan yang padat membuatnya sering mengalami kelelahan. Namun yang menjadi faktor utamanya adanya kista yang dideritanya pada setahun sebelumnya. Muhammad Khairi memberikan penjelasan mengenai insiden di mana Kiky didiagnosis menderita kista.

Saat sedang syuting program 'Lapor Pak', Kiky mengalami rasa sakit pada perutnya, sehingga membawanya ke rumah sakit agar mendapat pengobatan untuk masalah asam lambungnya. Namun, setelah dua hari berlalu, rasa sakit tersebut tidak mereda. Dokter kemudian menyarankan Kiky untuk menjalani USG. Lalu, seperti apa sebenarnya gejala dan penyebab kista ovarium pada perempuan hingga bisa menyebabkan keguguran pada kehamilan?

 

 

 

Apa itu kista ovarium?

Kenali gejala kista ovarium © Freepik

foto: freepik.com

Kista ovarium adalah pembengkakan berisi cairan yang sering muncul di dalam ovarium atau indung telur. Biasanya, kista ini timbul pada masa subur atau menstruasi pada wanita. Setiap perempuan memiliki dua ovarium, satu di sisi kanan dan satu di sisi kiri rahim. Organ kecil ini, seukuran biji kenari dan merupakan bagian penting dari sistem reproduksi perempuan.

Ovarium bertanggung jawab utama dalam menghasilkan sel telur setiap bulan, mulai dari masa pubertas hingga menopause, serta memproduksi hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron. Namun, fungsi ovarium bisa terganggu, dan salah satu gangguan yang umum terjadi adalah pembentukan kista. Sehingga kita perlu memerhatikan kesehatan dan memerhatikan siklus menstruasi apakah normal atau tidak, agar tidak terkena kista ovarium.

Biasanya, kista ovarium bisa terlihat jika orang yang mengalaminya di-scan menggunakan USG panggul. Selain USG, dokter juga akan memberikan saran untuk orang yang mempunyai kista agar cek kehamilan, memastikan kista itu tidak jadi masalah jika memang sedang hamil. Tapi, jika ternyata si pengidap memang sedang hamil, kemungkinan kista yang ketahuan itu jenisnya korpus luteum dan Kiky Saputri bisa saja mengalami jenis kista tersebut.

Gejala kista ovarium

Kenali gejala kista ovarium © Freepik

foto: freepik.com

Ketika kista masih dalam ukuran kecil, umumnya penderitanya tidak akan mengalami gejala apapun. Namun, ketika kista mulai membesar, baru kemudian gejala mulai terasa. Hal ini terjadi karena kista dapat menghalangi aliran darah yang menuju ke ovarium. Gejala yang biasanya muncul akibat kista ovarium antara lain:

1. Merasakan rasa sakit atau nyeri.

Umumnya, sensasi sakit atau nyeri akan terasa di daerah perut bagian bawah. Intensitasnya dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang parah. Selain itu, nyeri juga dapat bersifat episodik, kadang hilang dan muncul kembali, serta bisa dirasakan baik di sisi kanan maupun kiri. Ketidaknyamanan juga dapat terjadi selama aktivitas hubungan intim, sehingga kamu perlu waspada jika mengalami gejala seperti ini.

2. Mengalami perubahan menstruasi.

Pada saat menstruasi, individu yang menderita kista ovarium mungkin mengalami perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Selain itu, siklus menstruasi juga dapat menjadi tidak teratur. Pada beberapa kasus, menstruasi mungkin lebih berat atau lebih ringan dari sebelumnya. Jadi coba perhatikan siklus menstruasimu secara berkala agar bisa lebih waspada.

3. Mengalami masalah pencernaan.

Orang yang memiliki kista ovarium sering kali merasa sangat kenyang meskipun hanya makan sedikit dan mengalami perut kembung. Selain itu, mereka juga mungkin mengalami gangguan pencernaan lainnya, seperti kesulitan dalam buang air besar dan sering buang air kecil. Selain itu, biasanya perut kembung akibat kista ovarium juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

 

Penyebab kista ovarium

Kenali gejala kista ovarium © Freepik

foto: freepik.com

Kista ovarium adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada wanita sebelum mereka mengalami menopause. Jenis yang paling sering terjadi adalah kista fungsional. Selain itu, sebagian besar kista ovarium tidak berbahaya dan seringkali akan menghilang tanpa perawatan khusus. Meskipun ada jenis kista yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi kanker atau menimbulkan komplikasi, tetapi kasus seperti itu jarang terjadi.

Kista bisa muncul karena berbagai faktor, namun kebanyakan terjadi karena gangguan pada siklus menstruasi. Salah satu jenis kista yang disebabkan oleh perubahan pada siklus menstruasi adalah kista fungsional dan berikut penyebab kista ovarium:

- Reproduksi sel yang tidak normal, seperti reproduksi sel atipikal yang dapat menjadi penyebab kista, yaitu dermoid dan kista denoma. Hal ini harus mendapat perhatian khusus, setidaknya kamu bisa melakukan medical checkup secara berkala untuk mengetahui apa sel di dalam tubuhmu mengalami reproduksi secara normal atau tidak.

- Endometriosis atau penyakit pada sistem reproduksi wanita. Kondisi yang juga disebut sebagai kista cokelat ini menyebabkan jaringan dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim. Penyebabnya juga bisa karena endometriosis dalam tahap stadium lanjut dan tidak ditangani dengan serius.

- Penyakit radang panggul, infeksi panggul yang parah ini dapat menyebar ke bagian ovarium yang menyebabkan munculnya benjolan. Sehingga jika penyakit ini diabaikan begitu saja, maka akan memunculkan gejala yang lebih parah lagi dan tentunya menyebabkan timbulnya kista ovarium semakin mudah.

- Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini biasanya menyebabkan sel-sel telur tidak bisa berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Itulah mengapa PCOS seringkali menyebabkan wanita sulit untuk hamil.