Brilio.net - Pasti banyak yang merasa jenuh dengan olahraga. Sudah lari setiap pagi dan sore, nge-gym berbulan-bulan, tapi berat badan nggak turun-turun. Kenapa sih sebenarnya? Seperti disampaikan oleh Vox, berikut brilio.net sampaikan alasan kenapa berat badan tidak turun-turun walaupun sudah olahraga gila-gilaan.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Buzznigeria.com

Ketika merasa mulai gemukkan, yang ada dalam pikiran pastinya "besok mulai olahraga, latihan rutin, sebulan kemudian berat badan pasti kaya model." Padahal menurut Julia hal ini tidak benar.

Julia Belluz, seorang senior koresponden kesehatan menturukan bahwa dari sekitar 60-an penelitian yang dia baca, olahraga ternyata tidak membantu banyak untuk mengurangi berat badan.

Kevin Hall, seorang senior investigator juga berpendapat sama. Menurtnya kata olahraga harus di re-brand. Maksudnya adalah terlalu banyak orang berpikir bahwa olahraga adalah sarana untuk menurunkan berat badan. Padahal jawabannya adalah tidak.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: health.harvard.edu

Menurutnya olahraga berfungsi untuk menjaga kesehatan. Memperkuat organ tubuh, memperpanjang umur, menjaga mood agar tetap baik, namun bukan sebagai alat untuk ngurangin berat badan.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Vox

Kenapa kita olahraga? Pasti alasannya adalah untuk membakar energi. Mengurangi kalori. Padahal nyatanya olahraga hanya mampu membakar sekitar 10-30% kalori yang masuk ke dalam tubuh. Bagaimana dengan kalori lainnya?

Ternyata kalori terbanyak justru terbakar lewat resting metabolisme. Apa itu? Ini adalah energi yang terbakar oleh tubuh agar organ tubuh tetap berfungsi. Agar jantung berdetak, agar darah tetap mengalir. Intinya agar tubuh tetap hidup.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Vox

Dari seluruh kalori yang masuk ke tubuh, hanya 30% yang dapat dikelola. 30% Ini yang dapat dikurangi lewat aktifitas fisik.

Expert meneliti seorang pria dengan berat badan 90 Kilogram yang lari selama 1 jam, 4 hari seminggu selama sebulan. Hasilnya? Dia hanya kehilangan 2 Kilogram.

Tanpa kita sadari, olahraga juga ada efek sampingnya lho.

Saat berolahraga, tubuh kita secara fisik dan psikis ikut beradaptasi dengan perubahan aktivitas. Misalnya nih porsi makan kita jadi lebih banyak. Atau jadi malas. Iya justru jadi malas.

Misalnya ketika biasanya naik tangga, maka setelah olahraga di pagi hari, kita lebih memilih untuk naik lift di kantor karena merasa kita sudah cukup berolahrga tadi. Hal ini disebut perilaku kompensasi.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Vox

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Menjaga pola makan. Simpel. Semua orang sudah tahu jawaban ini, namun mereka belum sadar bahwa olahraga hanya mampu mengimbangi 30% dari makanan yang masuk ke tubuh.

Sebuah penelitian pada tahun 2012 di Tanzania membuktikan hal ini.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Vox

Peneliti meneliti sekelompok pemburu aktif. Hasilnya, jumlah kalori yang terbakar mereka sama dengan jumlah kalori orang Amerika dan Eropa sehari-hari yang bekerja di kantoran. Lalu kenapa mereka tetap langsing?

Jawabannya, mereka hanya makan secukupnya. Tidak berlebihan.

Vox Olahrga © 2017 brilio.net

foto: Vox

Suka makan donat? Perlu 1 jam bersepeda penuh hanya untuk membakar 2 buah donat yang masuk ke tubuh. Perlu satu jam untuk membakar 1 buah burger dan 1 bungkus kentang goreng.

Itulah kenapa olahraga seharusnya hanya menjadi pelengkap dari konsumsi makanan sehat.

Bukannya olahraga tidak mengurangi berat badan namun perlu tenaga yang lebih besar dan kita juga harus tahu cara yang benar.

Banyak orang yang olahraga berjam-jam. Namun hal ini semua akan hilang dalam lima menit saat makan donat.