Brilio.net - Ketika tengah berada di dekat orang yang dicintai, denyut jantung cenderung meningkat. Menurut studi dari Syracuse University pada 2010, otak mengirimkan sinyal untuk kelenjar adrenalin, yang akan dilanjutkan dengan mengeluarkan hormon adrenalin, dopamin, dan norepineprin di dalam tubuh. Adrenalin inilah yang menyebabkan detak jantung berdetak lebih cepat, sementara itu dopamin berperan dalam menciptakan perasaan tertarik. Selain peningkatan debar jantung, jatuh cinta bisa ditandai dengan keluarnya keringat dan pipi merona.

"Belum pernah diketahui ada risiko buruk pada jantung dari jatuh cinta. Yang kami ketahui adalah orang menikah bisa hidup lebih lama daripada seorang single atau yang bercerai. Risiko jatuh cinta hanyalah jantungmu menjadi lebih kuat untuk aktivitas seksual," kata Dory Jarzabkowski, dokter kardiologi di BroMenn Medical Center Normal, Amerika Serikat, seperti dikutip brilio.net dari AHC Health News, Selasa (15/8).

Tapi, ada pula keadaan ketika jantung berdetak lebih cepat yang bukan karena jatuh cinta. Jika mengalami hal ini, kamu perlu waspada, karena bisa jadi merupakan gangguan irama jantung yang dinamai aritmia.

"Biasanya berdebarnya sewaktu-waktu seperti drum, lain kali skip, hilang-hilang atau seperti ikan yang keluar permukaan. Itu mungkin aritmia," kata Prof Yoga Yuniadi, tenaga medis di RS Jantung dan Pembuluh Darah, Harapan Kita Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

"Berdebar jangan dianggap enteng. Dua hari berdebar, hari ketiga bisa stroke. Empat puluh delapan jam sudah bisa membentuk gumpalan darah yang dilepas ke otak dan menyebabkan stroke," tambah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah tersebut.

Beda aritmia dibanding detak jantung karena jatuh cinta adalah disertai rasa nyeri di dada dan memiliki irama yang relatif lebih teratur.

"Spektrum penyakit aritmia itu luas dari mulai berdebar sampai mati mendadak. Ada yang gejalanya stroke. Sebanyak 40 persen aritmia gejala awalnya stroke, karena timbul gumpalan darah di jantung," terang Prof Yoga.

Oleh karena itu, ketika merasa detak jantung tidak seperti biasanya, baik lebih lambat ataupun lebih cepat secara signifikan, maka dianjurkan memeriksakannya ke dokter.