Brilio.net - Virus corona Covid-19 masih terus diteliti hingga saat ini. Virus corona yang saat ini mewabah termasuk dalam jenis baru, sehingga berbagai penanganan terus diusahakan untuk meminimalisasi penyebarannya.

Upaya pencegahan seperti mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, meningkatkan imunitas, berolahraga, dan melakukan jaga jarak dengan orang lain adalah cara yang bisa dilakukan masyarakat saat ini.

Meskipun upaya-upaya pencegahan terlihat sangat sederhana, namun cara tersebut cukup efektif dalam memutus penyebaran Covid-19. Hal ini dikarenakan Covid-19 merupakan penyakit yang berasal dari sebuah virus.

Seperti yang kamu tahu, virus adalah organisme yang berbentuk sangat kecil dan sulit terlihat oleh mata. Sehingga kamu tidak tahu apakah orang yang kamu temui membawa virus atau tidak.

Virus bisa hidup pada makhluk hidup ataupun benda mati. Inilah alasan mengapa seseorang harus rajin mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas.

Virus dapat menempel pada gagang pintu, meja, ataupun peralatan sehari-hari yang kita gunakan. Dikhawatirkan jika kamu menyentuh virus dengan tangan, dan menyentuh area wajah, bisa mempermudah akses virus tersebut untuk masuk ke dalam tubuh.

Lalu bagaimana dengan pakaian kita? Apakah pakaian yang kita gunakan sehari-hari dapat terinfeksi virus corona?

Tentu hal ini perlu dipahami, terutama yang masih perlu bepergian di tengah wabah Covid-19. Nah untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan brilio.net dikutip dari berbagai sumber, Kamis (2/4).

Penyebaran Covid-19 melalui pakaian.

Penularan corona melalui pakaian © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Hingga saat ini belum ditemukan kasus yang menyebutkan seseorang terinfeksi virus langsung dari pakaian yang dikenakan. Selain itu juga belum ditemukan adanya penelitian yang menjelaskan berapa lama Covid-19 dapat bertahan pada pakaian yang kita kenakan.

Namun sudah ada penelitian yang menyebutkan bahwa virus corona dapat bertahan pada benda "permukaan yang tidak keropos". Sebagai contoh, pada kertas dan karton, virus dikatakan dapat bertahan selama 24 jam. Sedangkan pada baja virus dapat bertahan selama 3 hari.

Dilansir brilio.net dari gq.com, Kamis (2/4), Asisten Profesor Pediatrics di Baylor College of Medicine Dr Jill Weatherhead mengatakan, penularan virus melalui pakaian mungkin terjadi jika kamu menyentuh area yang terkontaminasi dengan tangan. Kemudian tangan menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Namun, ini tidak menjadi metode penularan yang umum terjadi kecuali kamu berada dalam kondisi dengan risiko tinggi.

Selain itu, juga belum adanya penelitian secara pasti mengenai jangka waktu hidup virus pada sebuah bahan pakaian, seperti pada bahan nilon atau katun.

Sehingga mengenai penyebaran virus melalui pakaian ini juga masih menimbulkan berbagai pendapat. Namun ahli Biologi di NYU Langone Health Dr Philip Tierno mengatakan, meski demikian pakaian katun juga bukan cara yang efektif untuk penyebaran virus.

Pakaian menjadi perlengkapan yang kamu gunakan saat berkegiatan. Setiap harinya kamu akan bertemu tengan berbagai macam orang, benda, dan juga lingkungan.

Kondisi ini tidak menutup kemungkinan kamu akan bertemu dengan orang yang membawa virus. Begitu juga pada benda, kamu akan sulit memastikan benda mana saja yang sudah terkontaminasi virus. Pakaian yang menjadi pelindung kita juga tidak bisa dipungkiri bisa terpapar virus-virus.

Melihat situasi ini, Asisten Profesor di Departemen Biosains Molekuler Universitas Kansas Dr Anthony Fehr mengatakan, mengganti dan mencuci baju setelah berada di luar rumah tidak perlu dilakukan.

Tapi ada beberapa keadaan yang melemahkan. Seperti ketika kamu telah menggosok atau menyentuh permukaan tertentu dengan pakaian.

Cara pencegahan Covid-19.

Penularan corona melalui pakaian © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Di tengah wabah virus corona saat ini, kamu memang perlu lebih meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu memastikan diri dan lingkungan dalam keadaan bersih juga bisa memperlambat penyebaran virus ini.

Maka dari itu, sebaiknya kamu lebih jeli saat melakukan berbagai kegiatan. Termasuk juga ketika kamu menyentuh berbagai benda yang kerap disentuh banyak orang. Gagang pintu, tombol lift, sampai mesin ATM, adalah beberapa benda yang bisa tersentuh banyak orang. Maka sebaiknya pastikan sebelum dan sesudahnya, tangan dalam keadaan bersih.

Penggunaan siku untuk menggantikan peran telapak tangan dalam menyentuh beberapa benda kerap disampaikan. Namun ternyata salah seorang ahli memiliki pendapat lain mengenai cara ini.

Menyentuh menggunakan telapak justru lebih ia anjurkan dalam berinteraksi dengan berbagai benda. "Itu bukan hal yang cerdas untuk dilakukan. Lebih baik menggunakan tanganmu dan kemudian mencucinya," ungkap Dr Tierno.

Dr Tierno menjelaskan, akan lebih baik seseorang menggunakan tangan namun langsung membersihkannya dengan air mengalir dan sabun. Cara ini akan lebih memastikan tangan sudah dalam keadaan bersih. Dan jika memilih menggunakan siku, mungkin pertimbangan untuk mengganti dan mencuci pakaian harus dilakukan.

Selain itu, masih perlu juga untuk kamu melakukan upaya pencegahan lain pada diri sendiri. Tetap berada di dalam rumah, membersihkan lingkungan, melakukan social distancing atau physical distancing, dan tentu saja mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi cara yang tepat untuk dilakukan saat ini. Jangan ragu juga untuk memeriksakan diri ketika kamu atau keluargamu memiliki gejala Covid-19 ya.