Brilio.net - Batuk merupakan hal alami yang sering dilakukan oleh banyak orang setiap hari. Batuk dilakukan untuk membuang udara secara cepat dari paru-paru serta membersihkan tenggorokan dan saluran udara dari lendir dan kotoran lainnya.

Seseorang yang batuk hingga berhari-hari kerap menyepelekan kondisi tersebut. Apabila batuk telah terjadi lebih dari delapan minggu, batuk bisa digolongkan sebagai masalah kronik yang harus segera ditangani secara medis.

Tahukah kamu, batuk yang terlalu lama bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan lain yang lebih berat dalam tubuh kita. Dalam waktu yang lama, batuk juga dapat menimbulkan efek lain di tubuh tanpa kita sadari. Masalah kesehatan tersebut tentu akan membahayakan bagi sistem kesehatan kita.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com yang melansir Health24, berikut 7 masalah kesehatan yang ditandai dengan batuk.

1. Hernia

Walau cedera pada dinding perut karena batuk jarang terjadi, namun hal ini mungkin terjadi. Baik hernia di perut maupun kondisi sobek otot perut dilaporkan pernah terjadi karena batuk. Masalah ini cenderung susah dideteksi dan cenderung muncul pada pasien dengan bronkitis kronis. Walau begitu, hernia perut karena batuk biasanya lebih mudah dideteksi.

2. Cedera saraf di tenggorokan.

Batuk yang dilakukan berulang secara keras bisa menyebabkan infeksi tenggorokan yang bisa berujung pada meningkatkan risiko infeksi pada bagian lain tubuh. Batuk kronis juga dapat menyebabkan radang pada saraf di tenggorokan.

3. Batuk darah.

Batuk darah atau heamoptysis terjadi ketika muncul bintik merah yang keluar bersama liur, maka itu bisa jadi merupakan darah dari paru-paru yang muncul karena batuk terus-menerus dan infeksi dada.

4. Nyeri otot.

Nyeri otot kronik dapat disebabkan oleh batuk yang terjadi terus menerus. Setiap kamu batuk, terdapat dorongan kuat yang muncul sehingga otot menjadi tegang dan menimbulkan rasa sakit.

5. Retak pada rusuk.

Kondisi retak pada rusuk bisa terjadi karena batuk kronis dan biasa muncul pada wanita. Rusuk bagian tengah dan samping paling terpengaruh oleh batuk ini. Kepadatan tulang yang rendah bisa menjadi faktor risiko hal ini, namun ini juga dapat terjadi pada orang dengan kepadatan tulang normal.

6. Cedera pada pembuluh darah.

Masalah pada pembuluh darah bisa terjadi karena batuk yang keras. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah halus pada daerah anus dan hidung menjadi pecah dan menyebabkan ambeien.

7. Pecahnya diafragma.

Kontraksi diafragma ini biasa terjadi pada fase ekspirasi ketika batuk. Ketika saluran pernapasan dipaksa bergerak, diafragma didorong paksa sedangkan rusuk didorong maju dan mundur. Gerakan yang berlawanan ini bisa menyebabkan diafragma pecah.