Brilio.net - Fasilitas minim tidak mengurangi minat wisatawan asing khususnya dari Timur Tengah, untuk berkunjung ke tempat wisata air Jangari di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat. Bahkan sejak tahun lalu, angka kunjungan wisatawan asing terus meningkat setiap harinya.

Tercatat di pos pengawasan objek wisata Waduk Jangari, tingginya angka kunjungan wisatawan lokal dan asing, jelas terlihat menjelang akhir tahun hingga akhir libur sekolah. Di mana angka kunjungan wisatawan lokal mencapai 5000 orang dan seratusan wisatawan asing setiap harinya.

"Turis dari sejumlah negara di Timur Tengah, meningkat tidak hanya pada akhir pekan. Sejak satu tahun terakhir jumlahnya meningkat meskipun hari biasa yang jumlahnya mencapai 50 orang," kata Aang Baihaqie (55), pengurus Kelompok Pengiat Pariwisata (Kompepar), Senin (9/1).

Dia menuturkan, kebiasaan turis tersebut datang ke Jangari, berkeliling waduk mengunakan perahu, dilanjutkan makan ikan bakar dan nasi liwet di rumah makan terapung di tengah waduk. Di mana hal tersebut tidak pernah mereka dapatkan di tempat wisata lain di Indonesia.

"Meskipun minim sarana dan prasarana penunjang serta fasilitas pendukung lainnya, Jangari menjadi destinasi yang cukup menarik untuk wisatawan asing. Mereka bisa berlama-lama di atas rumah makan terapung yang banyak terdapat di tengah waduk," tambahnya.

Dia berharap seiring tingginya angka kunjungan ke Waduk Jangari, dapat menarik perhatian pemerintah daerah sebagai pengelola sekaligus pemilik tempat wisata tersebut, untuk meningkatkan angka kunjungan dengan menambah sejumlah sarana dan prasarana penunjang.

"Selama ini Waduk Jangari banyak dikunjungi turis asing, namun belum ada upaya penataan yang optimal dari pemerintah. Meskipun kawasan wisata air ini, membutuhkan penataan yang lebih baik dan menarik, sehingga dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan," ujarnya dikutip Antara.

Kapolsek Mande, AKP Ahmad Suprijatna mengatakan, seiring membludaknya kunjungan Warga Negara Asing ke Waduk Jangari, pihaknya meningkatkan pengawasan di pintu masuk. Di mana setiap turis asing yang masuk ke kawasan objek wisata itu, dilakukan pendataan identitas.

"Bukan untuk membatasi, namun hal tersebut sebagai bentuk proteksi kita terhadap turis asing yang datang ke kawasan wisata tersebut. Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita dapat langsung mengambil tindakan. Setiap turis asing yang datang kita lakukan pemeriksaan ulang sampai mereka kembali ke darat," pungkasnya.