Brilio.net - Baru-baru ini masyarakat dibuat bertanya-tanya mengenai vaksin Virus Corona atau COVID-19. Pasalnya sebuah broadcast foto yang beredar di aplikasi chatting WhatsApp memperlihatkan telah ada Vaksin COVID-19.

Pada foto yang beredar tersebut terlihat kotak besar berwarna putih, satu brosur, satu botol kecil seperti botol obat tetes, dan dua kemasan plastik kecil bertuliskan 'SGTI-flex COVID-19 IgM/IgG'.

Dilansir brilio.net dari Antara News, Rabu (25/3), foto yang disebut sebagai vaksin COVID-19 itu juga disertai narasi dengan mencatut nama Presiden AS Donald Trump dan sebuah perusahaan farmasi Roche Medical Company.

Begini isi pesannya:

"Kabar baik
Vaksi virus corona siap. Mampu menyembuhkan pasien dalam waktu 3 jam setelah injeksi. Angkat topi untuk ilmuwan AS. Saat ini Trump mengumumkan bahwa Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin Minggu depan dan jutaan dosis sudah siap," tulis pesan itu.

Vaksin COVID-19 sudah beredar Antaranews


foto: antaranews.com



Lalu benarkah foto berupa vaksin COVID-19 itu benar?

Menurut penelusuran Antara, pesan tersebut ternyata tak hanya tersebar di Indonesia tetapi juga menjadi pesan yang beredar secara global dengan gambar dan narasi berbahasa Inggris.

Kenyataannya, 'SGTI-flex COVID-19 IgM/IgG' bukanlah vaksin untuk COVID-19, melainkan alat pendeteksi COVID-19 asal Korea Selatan yang diproduksi oleh Sugentech.

Informasi dari situs resmi Sugentech menyebutkan 'SGTi-flex COVID-19 IgM/IgG' adalah alat tes untuk menentukan antibodi IgM dan IgG guna mendeteksi COVID-19 di dalam tubuh manusia. Sugentech mengklaim alat itu dapat melihat hasil apakah sesorang terinfeksi atau tidak hanya dalam waktu 10 menit.

Sementara, foto yang digunakan di dalam pesan berantai itu merupakan foto milik jurnalis Jerman Florian Witulski. Foto itu pertama kali diunggah Florian Witulski lewat akun Twitternya @vaitor, pada Sabtu (21/3) lalu.

"Korea telah selesai mengembangkan alat tes 10 menit untuk COVID-19 dan sekarang mereka sedang meningkatkan produksinya. Mereka berencana mengekspor 300.000 alat tes per minggu," demikian tulis @vaitor dalam akun resminya.

Hingga Selasa (24/3) malam, unggahan Witulski itu telah dicuit ulang sebanyak 89 ribu kali dan disukai 196 ribu kali. Terkait narasi bahwa Trump mengumumkan Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin COVID-19 pada minggu depan dalam jumlah besar adalah informasi yang salah atau hoaks.

Sebab sampai sekarang AS diketahui masih melakukan uji coba vaksin kepada manusia. Setelah dilakukan uji coba, vaksin itu akan terus disempurnakan selama beberapa bulan sebelum dipasarkan secara luas.

Vaksin yang ditemukan itu diberi nama mRNA-1273 yang dikembangkan oleh NIH dan Moderna Inc, bukan oleh Roche Medical Company.

Vaksin COVID-19 sudah beredar Antaranews


foto: Twitter/@vaitor