Brilio.net - Tragedi penembakan di sebuah masjid yang dikelola Pusat Kebudayaan Islam di Quebec, Kanada, pada Minggu (29/1), memantik aksi solidaritas ratusan orang. Mereka berdiri dan memegang lilin untuk memberikan dukungan moral kepada komunitas muslim atas insiden yang membuat 6 orang meninggal dunia dan 8 lainnya mengalami luka-luka.

serangan masjid © 2017 brilio.net

foto: istimewa

Polisi Kanada pun bergerak cepat dan meringkus 2 tersangka penembakan hanya dalam beberapa jam kemudian setelah insiden. Tepat sehari setelah penangkapan tersangka, kepolisian Kanada menetapkan seorang mahasiswa sebagai pelaku tindakan bengis tersebut. Dikutip dari BBC, Kamis (2/2), mahasiswa tersebut bernama Alexandre Bissonnette.

"Saya tak dapat mengekspresikan betapa menyakitkannya tragedi yang menghantam komunitas kami di tempat beribadah saat jamaah sedang salat," ucap Labidi, mantan pimpinan Kebudayaan Islam Quebec dalam acara jumpa pers di Kota Quebec.

serangan masjid © 2017 brilio.net

foto: istimewa

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pun ikut angkat bicara terhadap serangan tersebut. Melalui akun media sosialnya ia mengutuk serangan dan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan tindakan pengecut.

"Malam ini, Kanada berduka untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di sebuah masjid di Kota Quebec. Pikiran saya adalah dengan korban & keluarga mereka," ujar Justin Trudeau.

serangan masjid © 2017 brilio.net

foto: istimewa

Hal ini pun menujukkan bahwa terorisme bukanlah ajaran agama manapun dan tindakan bengis itu tidak mewakili agama manapun di dunia.