Brilio.net - Pulau Gag di Raja Ampat belakangan ini kembali jadi sorotan. Bukan karena keindahan lautnya, tapi karena tampilan pulau tersebut di Google Maps yang terlihat buram di beberapa bagian. Area yang kabur ini disebut-sebut sebagai wilayah tambang milik PT GAG Nikel, anak perusahaan Antam. Dari situ, rasa penasaran mulai bermunculan.
Beberapa pengguna media sosial mulai membandingkan tampilan Pulau Gag di berbagai layanan peta digital. Bing Maps dari Microsoft muncul sebagai pembanding yang menarik karena tampilan pulau terlihat jauh lebih tajam dan detail. Hal ini memunculkan pertanyaan. Apakah citra satelit di setiap platform memang nggak selalu sama?
Bukan hal baru memang kalau satu peta digital menyajikan tampilan yang berbeda dengan yang lain. Penyebabnya bisa macam-macam dari data yang belum diperbarui, hingga perbedaan sumber citra satelit yang digunakan. Ini membuat banyak orang jadi kepikiran, kira-kira ada nggak sih alternatif Google Maps yang cukup akurat dan mudah dipakai?
Buat yang sering eksplor data spasial, menyusun laporan, atau sekadar cari tahu kondisi suatu tempat, punya beberapa opsi selain Google Maps bisa sangat membantu. Apalagi kalau ingin tampilan satelit yang lebih update, atau bahkan bisa dilihat secara real-time.
Apa saja kelebihan dan kekurangan alternatif peta digital ini? Yuk ikuti pembahasannya bersama brilio.net, Selasa (17/6).
1. NASA Worldview
foto: Nasa Worldview
Layanan dari NASA ini menampilkan citra satelit dari berbagai misi luar angkasa secara real-time. Cocok untuk melihat fenomena alam skala besar seperti badai, kebakaran hutan, atau kabut asap. Antarmukanya memang agak teknis, tapi buat yang butuh data akurat, Worldview adalah pilihan solid.
2. Zoom Earth
foto: Zoom Earth
Tampilan visualnya simpel, tapi informasinya cukup lengkap. Zoom Earth menampilkan citra terbaru dari satelit serta data cuaca harian. Kelemahannya, detail lokasi seperti jalan kecil atau bangunan belum seakurat Google Maps, tapi untuk pantauan kondisi global, platform ini cukup bisa diandalkan.
3. Nimbo Map
foto: Nimbo Map
Platform ini menarik karena bisa menampilkan berbagai lapisan data: suhu, curah hujan, kelembapan, dan lainnya. Meski tampilan visualnya tidak setajam peta digital besar, fitur tematiknya membuat Nimbo Map cocok untuk keperluan analisis lingkungan atau riset berbasis lokasi.
4. Bing Maps
foto: Bing Maps
Dalam kasus Pulau Gag, Bing Maps justru memperlihatkan gambar satelit yang lebih tajam. Fitur bird’s-eye view juga jadi nilai tambah karena memberikan perspektif miring, bukan hanya dari atas. Meski jarang dipakai untuk navigasi, peta ini layak dilirik untuk keperluan visualisasi lokasi.
5. HERE Maps
Foto: Here Maps
Dikenal sebagai peta digital yang banyak digunakan di sektor otomotif, HERE Maps menawarkan data jalan yang presisi serta tampilan satelit yang cukup baik. Untuk wilayah perkotaan, peta ini tergolong detail. Tapi di area terpencil, pembaruannya kadang agak lambat.
Setiap platform punya kelebihan masing-masing. Ada yang unggul di visual, ada juga yang kuat di data teknis. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan. Misalnya, mau lihat kondisi cuaca, pantau wilayah terpencil, atau sekadar eksplor peta dari perspektif baru. Yang jelas, dunia peta digital lebih luas dari sekadar Google Maps.
Recommended By Editor
- 11 Potret kocak orang pakai Google Maps ini bikin perut sakit nggak berhenti ketawa
- Tragedi tiga pria meninggal akibat mengikuti petunjuk Google Maps, ini kisah nahasnya
- Jelaskan macam-macam proyeksi peta, pahami pengertian dan fungsinya
- 11 Potret kocak orang di Google Street View ini random abis, bikin ngakak brutal
- [KUIS] Penipuan via Google Maps bikin resah, yuk cek pontensimu kena tipu melalui 5 pertanyaan ini
- Ikut trend google maps, kisah wanita tinggal di gudang sampai punya rumah sendiri ini bikin haru