Mampu menjaring ratusan nominasi video

Film Pendek Flex Culture © 2022 brilio.net Para juara kompetisi film pendek SOS (@yans_brilio)

Program yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini berhasil meraih animo tinggi dengan total 467 peserta pelatihan, 124 nominasi video, dan berhasil menembus 6,8 juta penonton di berbagai platform media sosial.  

“Kompetisi ini berhasil menjadi wadah edukasi agar anak muda bisa menyikapi gejala sosial yang terjadi di sekitarnya. Mereka menuangkan hasil pembelajaran itu melalui karya yang positif dan kreatif. Generasi muda harus ambil bagian dalam memajukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual," kata Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam.

Film An Xin

Dalam kompetisi ini, para peserta juga mendapatkan pelatihan mengenai tata cara pembuatan film dan dampak negatif flex culture dari Badan Perfilman Indonesia yang diadakan di 10 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo, Palembang, Medan, Mataram, Makassar, hingga Balikpapan. Setelah itu, peserta menuangkan ide kreatifnya dalam film pendek berdurasi 10 menit untuk diikutsertakan dalam lomba.

“Kami melihat banyak sekali bakat-bakat dan ide kreatif anak muda yang potensial di Indonesia. Semoga dengan adanya program yang positif ini bisa menjadi penyemangat untuk generasi muda agar tidak menyerah dalam menggapai mimpi dan cita-cita, sekaligus menggali potensi diri dalam memajukan dunia perfilman tanah air,” ungkap Direktur CGV, Haryani Suwirman.

Film Fomo

Sementara Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat yang juga menjadi anggota juri menuturkan, setelah menyeleksi hasil peserta kompetisi, kompetisi ini berhasil mengeluarkan bakat-bakat terpendam anak muda Indonesia.

“Saya yakin bakat-bakat muda ini bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia masa depan. Terimakasih untuk IOH dan CGV sudah menyelenggarakan program yang telah menggali kreativitas anak muda sekaligus mengedukasi bahaya flex culture ini,” katanya.