Brilio.net - Kemiskinan di Filipina telah memaksa orang tua dan anak muda bekerja keras. Alih-alih pergi ke sekolah, anak-anak dipaksa mengemis atau bekerja pada usia yang sangat dini. Dan saat memasuki usia tua, banyak pekerjaan orang tua dua kali lebih keras hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sama halnya yang dialami Rudy Santos. Kakek 79 tahun ini tidak memiliki pilihan selain menjual permen hanya untuk bertahan hidup. Dikutip brilio.net dari viral4real, Senin (16/10), sosok kakek Rudy diceritakan oleh warganet yang bernama Cristalyn Mae Guelas Montesa dan pacarnya yang melihat sang kakek berjualan permen. Hati mereka terguncang. Mereka pun merasa iba dan bertanya pada sang kakek.

Saat itulah, mereka mengetahui bahwa setiap permen yang dijual dengan harga 10 Peso atau senilai Rp 7.106 tidak sepenuhnya masuk ke kantong Kakek Rudy. Pasalnya, permen tersebut milik orang yang memiliki tempat tinggalnya.
Sedangkan Kakek Rudy untuk semua kerja kerasnya hanya menerima 4 Peso atau setara Rp 2.842.

Karena sedikit uang yang didapatkan dari penjualan, setiap hari Kakek Rudy hanya bisa makan roti. Tersentuh dengan kisah hidup Kakek Rudy, pasangan tersebut memutuskan untuk memberikan makan dan membiarkan kakek Rudy beristirahat sejenak. Mereka kemudian membuat video dan menceritakan kisah kakek Rudy di Facebook.

Pasangan tersebut kemudian meminta bantuan warganet untuk menolongnya, bahkan ketika Kakek Rudy kemudian dirawat di rumah sakit. Diduga, kakek Rudy pingsan setelah menjual permen ketika cuaca panas.