Brilio.net - Doa untuk panjang umur kerap dipanjatkan dengan harapan memperoleh kehidupan yang penuh berkah. Namun, tidak selalu umur panjang berarti kebahagiaan dan kenyamanan. Hal tersebut tercermin dari kisah seorang wanita berusia 100 tahun ini.

Setiap malam, rintihan tulus ditujukan kepada Tuhan. Bukan lagi permintaan untuk kesehatan atau usia yang lebih panjang, melainkan harapan yang justru menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya sebuah permohonan yang sarat kesedihan dan kepedihan batin.

Lantas bagaimana rintihan wanita berusia 100 tahun yang dilakukannya setiap malam? Brilio.net melansir dari akun Instagram just__gagan, Sabtu (24/5), simak ulasan informasinya berikut ini.

Rintihan Wanita Berusia 100 Tahun.

Punya umur panjang tak selalu bahagia, rintihan wanita berusia 100 tahun ini buktinya berbagai sumber

foto: Instagram/@just__gagan

Akun Instagram just__gagan membagikan momen haru saat bertemu dengan sang nenek yang sangat dicintai. Dalam unggahannya, terungkap bahwa usia sang nenek telah melampaui sebagian besar anak-anaknya yang telah lebih dulu berpulang.

Kini, di usia yang telah mencapai 100 tahun, tubuh rapuh hanya mampu terbaring lemah di atas ranjang. Di balik angka usia yang luar biasa panjang, tersimpan kesedihan yang mendalam.

Selama beberapa hari terakhir, rintihan lirih terus dipanjatkan kepada Tuhan. Bukan lagi harapan akan kesembuhan atau tambahan usia, melainkan permintaan agar perjalanan hidup segera dituntaskan oleh Sang Pencipta. Sebuah permohonan yang menggambarkan betapa sunyi dan beratnya menua dalam kesendirian.

"Ya Tuhan, apakah Engkau di sana? Tolong datanglah dan bawalah aku pergi," ujar wanita ini merintih.

"Ya Tuhan, tolong datanglah dan bawalah aku. Ya Tuhan, apakah Engkau di sana?," rintihnya terus.

Sisi Gelap dari Panjang Umur.

Punya umur panjang tak selalu bahagia, rintihan wanita berusia 100 tahun ini buktinya berbagai sumber

foto: Instagram/@just__gagan

Mendengar hal tersebut, Gagan segera mendekat dan mengusap lembut wajah sang nenek. Dalam keterangannya, Gagan mengungkapkan bahwa sang nenek terus merintih, memohon kepada Tuhan agar dibebaskan dari tubuh renta yang telah menahannya jauh lebih lama dari yang pernah dimohonkan.

"Memohon agar dilepaskan dari tubuh yang telah menahannya lebih lama dari yang dimintanya. Inilah sisi penuaan yang tidak kita bicarakan. Rasa sakit. Keterasingan. Kelelahan karena hanya hidup," ujar Gagan.

"Pengingat: Berumur panjang tidak selalu berarti hidup dengan baik. Mari kita rawat orang tua kita dengan lebih baik selagi mereka masih ada," tutupnya.