Pernahkah kamu mendengar tentang pungutan liar atau pungli di tempat wisata Indonesia? Ternyata, bukan hanya wisatawan lokal yang merasakannya, tapi juga turis asing! Fenomena ini semakin viral setelah seorang kreator konten asing, @hamishnewtonvesty, mengunggah video parodi yang menggambarkan pengalaman lucu namun memalukan ini pada 

Di dalam video tersebut, seorang penarik pungli berusaha menagih biaya masuk kepada seorang turis dengan nada yang sangat menggelikan. "Hei tuan, Anda harus membayar biaya masuk, 10.000," ujarnya.

Turis itu pun kebingungan dan menjawab, "Apa maksud Anda? Mengapa? Itu pantai umum!" Alih-alih memberikan penjelasan, si penarik pungli justru menunjukkan uang yang seharusnya dibayar. Ketika turis bertanya tentang tiket, si penarik menjawab, "Oh tidak, tidak perlu tiket, tidak apa-apa."

Situasi semakin konyol ketika turis tersebut didekati oleh orang lain yang juga menagih uang parkir. "Hei bos, ini, parkir, 10.000," katanya.

Turis itu menjawab, "Saya baru saja membayar orang itu!" Namun, penagih tersebut bersikeras, "Saya tidak kenal orang itu, 10.000!"

Di akhir video, kedua penagih itu terlihat bertemu dan menghitung uang sambil mengejek, "Orang asing bodoh." Video ini pun viral dan menuai banyak kecaman dari warganet, yang merasa malu dengan perilaku pungli ini.

"Sampe bule udah hafal banget. Bikin malu emang pungli-pungli ini," kata salah satu pengguna.

"Budaya pungli sampe dikontenin bule ," sahut yang lain. "Mau ditaruh mana muka pemerintahan Indo, oiya ga punya muka hehe," sindir seorang warganet.

Kasus pungli tidak hanya berhenti di situ. Baru-baru ini, sebuah rombongan wisatawan yang berkunjung ke Bandung juga mengalami hal serupa. Mereka dicegat oleh orang yang menawarkan "pengawalan" dan diminta membayar sejumlah uang.

Meskipun sudah menolak, mereka tetap diikuti hingga lokasi tujuan. Ketika ditanya tentang biaya, si penarik meminta seikhlasnya, namun saat ditawarkan Rp50 ribu, ia menolak dan meminta lebih. Akhirnya, setelah tawar menawar, mereka membayar Rp100 ribu agar bisa melanjutkan perjalanan.

Di Ibu Kota Nusantara (IKN), seorang pengunjung juga mengalami pungli saat mencari tempat parkir. Setelah diarahkan ke parkiran yang lebih jauh, tukang parkir meminta Rp250 ribu untuk jasa pengawalan. Pengunjung tersebut berusaha menawar, namun tukang parkir marah dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidak membayar dan memilih menggunakan transportasi umum.