Brilio.net - Semenjak menjadi Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang dikenal Pasha Ungu kerap menjadi sorotan publik. Wajar saja, selain ia dulunya seorang artis ternama kini ia menjadi pejabat negara di kota Palu, Sulawesi Tengah.

Setelah beberapa saat lalu sempat marah-marah di hadapan para PNS akibat ditertawakan karena kekeliruannya memimpin apel, kini Pasha kembali menjadi bahan pembicaraan pengguna media sosial.  Hal ini dipicu oleh foto unggahan akun fanbase Adela Pasha, Senin (22/2), yang menunjukkan Pasha kompak bersama Wali Kota Palu Hidayat Lamakarate merokok di sebuah acara resmi dengan seragam dinasnya sebagai wali kota.

BACA JUGA: Ditertawai peserta upacara Wawali, Pasha 'Ungu' marah

Foto tersebut kemudian mendapat banyak kritikan dari netizen. Mereka menilai foto yang diunggah tersebut menunjukkan sikap yang tidak sepantasnya. Meski menyadari bahwa merokok merupakan hak individu setiap orang, namun sebagai publik figur dianggap tidak etis merokok di depan masyarakatnya yang masih berpakaian rapi di acara resmi tersebut.

"Mentri aja menepi pas ingin merokok," kata akun @Armezsetya mengomentari foto tersebut. "Mungkin masih belum bisa membedakan tempat konser dan tempat acara resmi," imbuh akun @Devikusnita

"Intinya gag etis aja, mau acara udah selesai ato belom. Klo masih duduk begitu dan rame begitu. Kan bisa ditahan dan merokok di dalam ruangan, agar memberi contoh yang baik kepada rakyat yang dipimpinnya," timpal akun @Ubex.

RAPAT DUA HARI DI HOTEL, KLIK NEXT

2 dari 2 halaman

Sebelumnya pada pekan lalu, Wali kota Palu Hidayat dan jajarannya menggelar rapat kerja di sebuah hotel. Pejabat yang baru dilantik serentak dengan enam bupati/wakil bupati se Sulawesi Tengah itu menekankan di hadapan pejabat eselon II dan III di lingkup kerja pemerintah Kota Palu bahwa dirinya butuh orang yang bekerja untuk memajukan Kota Palu dalam lima tahun mendatang.

"Saya tidak butuh orang pintar, saya butuh orang kerja karena saya sudah mengumpulkan orang-orang pintar untuk mengawal pemerintahan ini," katanya.

Hidayat mengatakan dirinya tidak akan segan-segan mengganti pejabat yang tidak bisa mencapai target kinerja sesuai visi dan misi pemerintah Kota Palu lima tahun mendatang.

"Sampaikan kalau ada pejabat yang tidak mau kerja. Usulkan saja nanti kita ganti. Nanti kita rumahkan dulu dia satu dua bulan. Nanti kalau dia sudah sadar baru kita tempatkan kembali," katanya.

Hidayat sebelum terpilih menjadi Wali kota Palu bersama pasangannya Sigit Purnomo Said alias Pasha, dia sudah berpengalaman menangani pegawai negeri sipil setelah menjabat Kepala Badan Kepegawaian Provinsi Sulawesi Tengah.

"Saya tidak gegabah mengambil keputusan karena saya tahu persis bagaimana kepegawaian itu," katanya.

Pada rapat kerja yang berlangsung dua hari, dirinya telah memaparkan visi dan misi serta rencana-rencana strategis untuk mewujudkan Kota Palu sebagai kota jasa, berbudaya dan beradat berlandaskan iman dan takwa.

Hidayat meminta satuan kerja perangkat daerah agar menyusun program dan kegiatan sesuai visi misi tersebut dan harus terukur terutama dari sisi manfaatnya untuk masyarakat Kota Palu.

"Jangan hanya mengejar output-nya. Sebab output bisa saja dicapai 100 persen tetapi belum tentu asas manfaatnya bisa dicapai," katanya.

Hidayat meminta kepada pegawai agar merawat semangat kerja, bukan hanya pada awal dirinya menjabat wali kota bersama wakilnya Pasha.