Brilio.net - Kini wisuda tak cuma dilangsungkan untuk kelulusan mahasiswa perguruan tinggi saja. Sekolah dengan jenjang yang lebih rendah di bawahnya juga mulai punya agenda wisuda untuk melepas siswa-siswinya yang telah lulus. Sampai sekolah TK pun kini ada upacara wisuda juga, lho.

Hal yang paling ditunggu dari upacara wisuda adalah momen yang diabadikan pada upacara tersebut. Momen yang baru bisa dilaksanakan beberapa tahun sekali ini nggak mungkin dilewatkan tanpa dokumentasi foto studio. Meskipun harus ada biaya lumayan besar untuk dikeluarkan.

Tapi kisah yang dibagikan oleh Irwan melalui akun Twitter @akuskizo ini sungguh beda. Di tengah rasa bahagia yang meruap di gedung wisuda, terselip kisah pilu.

Dilansir brilio.net dari dream.co.id, Kamis (14/11), Irwan menceritakan pengalamannya saat menghadiri wisuda putranya yang lulus dari Taman Kanak-kanak. Saat itu acara wisuda hampir selesai. Para orangtua yang ingin anaknya difoto dengan baju wisuda dipersilakan ke belakang panggung.

Irwan pun pergi ke belakang panggung untuk membeli paket foto wisuda. Setelah itu giliran seorang pria dan anaknya maju untuk membeli paket yang sama. Namun, pria itu bertanya kepada fotografer wisuda soal harga paket yang paling murah. Disebutkan bahwa paket foto wisuda termurah adalah 20 ringgit, sekitar Rp 67.900.

walimurid tak mampu bayar foto wisuda © berbagai sumber

foto: Twitter/@akuskizo

 

Pria itu terdiam sejenak dan tiba-tiba menggandeng anaknya keluar untuk meninggalkan tempat foto wisuda tersebut. Irwan merasa kasihan dengan mereka. Dia kemudian mengikuti ayah dan anak tersebut ke luar. Dia mendengar percakapan mereka yang menyentuh.

"Ayah, kita mau ke mana?" tanya anak itu. Ayahnya menjawab, "Kita pulang."

Wajah anak itu terlihat sedih. Dia tampak enggan untuk pergi meninggalkan sekolahnya. Ayahnya membalikkan badannya dan mengatakan bahwa mereka tidak punya uang buat foto wisuda. Saat itulah Irwan menawarkan diri untuk membayarkan biaya foto wisuda buat anak tersebut.

Anak tersebut begitu senang akhirnya bisa foto di acara wisudanya. Namun sang ayah tetap menolak dan mengatakan bahwa Irwan tidak perlu melakukannya. Tetapi, Irwan tetap bersikeras untuk membiayai foto wisuda anak itu. Selain itu Irwan juga mengatakan putranya berteman baik dengan anak malang tersebut.

Akhirnya, anak tersebut bisa foto di acara wisudanya. Setelah mengambil foto, mereka berdiri di luar gedung wisuda. Ayah anak itu mau menjelaskan sesuatu kepada Irwan. Namun Irwan segera memotongnya, dan mengatakan, " Tidak apa-apa. Saya juga pernah mengalaminya. Saya paham."

walimurid tak mampu bayar foto wisuda © berbagai sumber

foto: worldofbuzz.com

 

Begitu mendengarkan ucapan tersebut, ayah anak itu langsung merangkul Irwan dan menangis. Irwan kemudian bertanya tentang pekerjaan ayah anak tersebut. Dia mengatakan bekerja hanya sebagai tukang las. Makanya, setelah dari wisuda anaknya, dia akan ke Kuala Pilah untuk memasang canopy.

Dia mengatakan motor yang dipakai untuk mengantar anaknya juga hasil meminjam dari bosnya. Sebelum ayah anak tersebut pergi, Irwan memberikan sedikit nasihat kepadanya.

"Kamu masih muda, tetap bekerja demi keluarga. Ini semua hanya tahapan. Jika kamu bekerja sangat keras, hari-hari yang terasa pahit saat ini akan terasa manis di masa depan."