Brilio.net - Setiap anak memang memiliki keadaan yang berbeda satu sama lain. Dari perbedaan kondisi itulah kemudian membuat tingkahnya juga tidak sama. Kelakuan mereka pada dasarnya baik, namun bisa berubah karena dipengaruhi oleh lingkungannya. Seperti halnya kisah mengejutkan yang diceritakan Arham Rasyid melalui akun media sosialnya. Cerita yang ditulis pada Jumat (19/5) oleh Arham pun kemudian viral di media sosial.

Arham Rasyid Arham Rasyid foto: facebook.com/arhamkendari

Arham menuturkan bahwa dia mengambil 2 foto tersebut setahun yang lalu. Foto sebelah kiri diambil tahun 2016 dan satunya lagi (foto kanan) diambil tahun 2017. Pada saat pengambilan foto yang pertama di tahun 2016, Arham mengaku dikagetkan oleh seorang anak yang terkapar di tengah jalan.

"Hampir gw lindas. Gw buru-buru turun dari motor, lalu menariknya ke pinggir trotoar, lalu lintas pun sempat dibuat macet. Pengendara lainnya otomatis berhenti. Anak ini dikerumuni, jadi tontonan. Pikir kami, mungkin dia korban tabrak lari," ujar Arham menceritakan kejadian waktu.

Belum sempat dibawa ke rumah sakit, tiba-tiba bocah ini tersadar dan cengengesan dengan mata tetap tertutup. Setelah diteliti, ternyata bocah ini mabok lem.

"Sudah, pak. Tinggalkan saja di situ, sebentar juga bangun sendiri. Sudah biasa dia seperti itu," ujar seorang warga kepada Arham yang hendak menolongnya.

Bocah ini ternyata satu dari sekian banyak anak jalanan yang sering meresahkan di lampu merah. Kadang berkumpul mabok lem lalu ngemis atau membersihkan kaca mobil orang dengan memaksa. Mereka sudah sering dirazia, tapi tetap saja kembali ke jalan.

Namun keadaan setahun berikutnya sungguh membuat Arham kaget karena kondisi sangat berbeda dari bocah yang sempat ingin ia tolong tersebut. Berikut cerita selengkapnya yang brilio.net kutip dari akun Arham Rasyid, Senin (22/4).

"Saat itu (saat pengambilan foto pertama), setelah memindahkan ke trotoar yang lebih aman, gw kembali melanjutkan perjalanan. Sempat terbersit niat ingin menjitaknya terlebih dulu, secara sudah dibuat dongkol, buang waktu gw saja. Tapi kembali lagi gw kasian, gimana kira-kira kalo ponakan atau ada keluarga yg seperti itu.

Nah, foto di sebelahnya itu gw jepret kemarin (Kamis, 18/5). Gak sengaja ketemu anak ini lagi, gw masih hapal mukanya. Kali ini gw sontak dibuat terharu. Dia sedang mengatur sandal-sandal jamaah di pelataran masjid. Masyaallah.. ada perasaan nyesek. Menyesal rasanya pernah ingin menjitaknya. Setahun ternyata waktu yang cukup mengubah seseorang. Entah dapat hidayah, atau lingkungan pergaulan yang mengubahnya, gw juga gak ngerti."

Gw sempat dibuat gak khusyu sholat karena memikirkannya. Setelah keluar masjid, gw langsung menemuinya, lalu duduk di sampingnya dan merangkul pundaknya. Gw merogoh dompet, rencana mau sedekah. Ia memang mengadahkan tangan pada setiap jamaah, minta upah alakadarnya. Tapi sebelum ngasih duit, gw tanya-tanya terlebih dulu. “Uangmu ini nantinya untuk apa?” dia diam gak menjawab. “Mau beli makanan ya?” dia tetap diam. Gw kemudian iseng bertanya “atau mau dipake beli lem? Hehe..” Gak gw duga dia mengangguk. Oalaaaah... gak jadi gw kasih duit.Ini namanya twist ending. Gagal jadi tulisan motivasi deh," ujarnya.

Kisah yang dialami Arham ini pun menurutnya memiliki pesan moral yang baik, jangan cepat ngambil kesimpulan. Ia juga berharap, cerita pengalamannya yang sudah dibagikan ribuan pengguna media sosial ini, bisa membuka mata agar masyarakat bersama-sama mengatasi permasalahan ini.

"Postingan ini maksudnya bukan buat bullying, tapi mari kita bersama sumbang solusi. Bagusnya gimana. Kalo gw ajak ke rumah pun gak mungkin. Dua anak aja gw udah repot??" ujar Arham membalas komentar.

Kamu ada usul saran nggak Guys?