Brilio.net - Pemilihan tokoh pahlawan dalam gambar uang Rupiah baru emisi 2016 rupanya banyak menuai perdebatan. Jika sebelumnya banyak yang memperdebatkan Cut Meutia dalam pecahan Rp. 1.000, kali ini netizen juga ikut memperdebatkan kenapa tokoh Frans Kaisiepo dipilih dalam gambar pecahan Rp 10.000.

Perdebatan itu dimulai dari sebuah akun yang mempertanyakan jasa-jasa dari Frans Kaisiepo.

"Tebak gambar, hayo siapa nama pahlawan ini. Kira-kira apa jasa beliau?" tulis sebuah akun pada Rabu, 21 Desember 2016. Postingan beserta komentar netizen itupun kemudian di-screenshot dan dibagikan oleh akun lainnya. Sontak postingan potongan gambar itupun semakin rame dishare dan dikutip brilio.net,Sabtu (24/12).

kepahlawanan frans kaisiepo dilecehkan © 2016 facebook

pelecehan ke frans kaisiepo Istimewa

Tak butuh waktu lama, netizen yang berkomentar pun terbagi menjadi dua kubu. Netizen yang kontra menyangsikan bahkan berkomentar dengan nada melecehkan terhadap sosok pahlawan nasional yang juga pernah menjabat sebagai gubernur di Provinsi Papua tersebut.

Sementara tak sedikit netizen yang membela dengan berusaha menerangkan siapa Frans Kaisiepo dan apa saja jasa-jasanya semasa kemerdekaan.

"Itu pahlawan kami dari papua. Karena peran beliau lah Irian Barat masih merupakan salah satu dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia pada saat ini. Peran Frans Kaisiepo tidak kalah pentingnya dengan pahlawan-pahlawan lainya yang berasal dari kepulaun Jawa maupun Sumatra," komentar seorang netizen.

Ya, Frans Kaisiepo yang lahir di Biak, Papua, 10 Oktober 1921 merupakan pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans pernah terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.

Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara tahun 1964-1973.

kepahlawanan frans kaisiepo dilecehkan © 2016 facebook

kri frans kaisiepo wikipedia

KRI Frans Kaisiepo (368)/foto: wikipedia

Sebelum menjadi sosok yang wajahnya hadir dalam uang Rupiah, nama Frans Kaisiepo juga diabadikan sebagai nama bandar udara di Biak, Papua. Tidak hanya itu, untuk mengenang jasa-jasanya pemerintah juga mengabadikan namanya di salah satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Frans Kaisiepo (368).