Brilio.net - Tren kecantikan datang dan pergi namun tren sulam alis semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Tren sulam alis banyak diminati kaum hawa karena akan membuat alis tampak alami dan konon bisa bertahan sekitar satu tahun. Meski demikian, masih banyak wanita yang ragu untuk melakukan teknik kecantikan ini karena takut dengan penggunaan jarum dan risiko alergi terhadap tinta sulam.

Apalagi kalau melihat hasil sulam alis yang dialami oleh seorang perempuan bernama Valerie baru-baru ini. Alih-alih menjadi cantik, Valerie malah mendapatkan luka yang mengerikan di atas matanya. Seperti dilaporkan stomp yang dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Rabu (30/8), Valerie mendatangi sebuah salon yang terletak di Telok Blangah, Singapura, pada Senin, (7/8) lalu. Valerie tertarik menyulam alisnya karena terkesan dengan portofolio salon tersebut di aplikasi Carousell.

Dia pun membuat janji untuk berkunjung. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan wanita yang mengaku sangat berpengalaman saat melakukan sulam alis. Untuk meyakinkan Valerie, wanita itu mengaku memiliki sertifikasi dari akademi kecantikan di Bangkok.

Sebelum prosedur sulam alis dilakukan, wanita yang merupakan karyawan salon itu pun merancang desain alis untuk Valerie.

sulam alis © 2017 worldofbuzz.com


"Saya sangat puas dan memiliki harapan tinggi," ungkap Valerie.

Prosedur sulam alis pun dilakukan di salon tersebut, tapi Valerie malah terkejut melihat hasil akhir proses penyulaman. Alisnya terlihat tidak seimbang, karena satu sisi lebih rendah dibanding yang satunya.

Valerie merasa tidak puas dengan hasil tersebut, namun dia sudah lelah dan merasa kulitnya tetap terasa lembut. Lagipula ia merasa tetap aman karena tato alis dibuat menggunakan pewarna di bawah kulit dengan jarum sekali pakai. Jadi dia memutuskan untuk pulang.

Tapi sesampainya di rumah, Valerie baru merasa sangat kesal dan tidak puas dengan alisnya yang baru. Ia segera mengirimkan pesan ke ahli kecantikan yang menanganinya. Wanita tersebut pun berjanji akan memperbaiki alis Valerie keesokan harinya.

sulam alis © 2017 worldofbuzz.com


Keesokan harinya, wanita itu pun memenuhi janjinya dan memperbaiki alis Valerie. Wanita itu kemudian mengggunakan pewarna krem yang telah melebar terlalu jauh ke tengah-tengah keningnya.

"Dia menyuruh saya menunggu satu sampai dua hari sampai pewarnaan dilepaskan tapi ternyata butuh waktu hingga seminggu. Tapi ternyata kulit di sekitar alis sangat merah dan ada jaringan parut di bagian dalam tempat dia mengoleskan beige eye di atas pewarna asli," tutur Valerie.

Merasa makin putus asa, Valerie akhirnya berkonsultasi dengan pakar kecantikan lainnya. Akhirnya, dia disuruh menggunakan remover makeup untuk menghilangkan pewarna sebelum benar-benar masuk ke kulitnya.

Sayangnya, warna kemerahan dan bekas luka masih belum hilang meski sudah tiga minggu sejak sulam alis dilakukan. Valerie pun segera menghubungi wanita yang menanganinya dan meminta untuk mengembalikan uang sebesar US$150 atau setara Rp 2 juta.

Tapi, wanita tersebut menolak dan meminta Valerie untuk kembali untuk memperbaiki alisnya lagi. Bahkan wanita di salon itu membela diri dan menyalahkan Valerie yang menjalani prosedur lebih lama dari seharusnya. Dia bahkan menuduh Valerie tidak sabar dan tidak membiarkan pewarna kremnya masuk.

Valerie pun menolak untuk melakukan sulam alis lagi karena sudah tidak mempercayai keamanan prosedur yang dilakukan salon itu. Sebelumnya, Valerie mengaku pernah melakukan prosedur sulam alis namun belum pernah mengalami dampak yang mengerikan seperti ini.

sulam alis © 2017 worldofbuzz.com


Sejak kejadian tersebut, Valerie memilih untuk menutupi ruam dan luka kemerahan di alisnya dengan krim concealer yang lebih aman.

Kejadian yang dialami Valerie mengajarkan kita untuk tidak sembarang melakukan prosedur sulam alis. Sebaiknya teknik tersebut dilakukan oleh para profesional yang terampil atau ahli kecantikan yang terlatih.