Brilio.net - Seorang gadis disebut wanita ular oleh orang-orang di sekitarnya karena kulitnya bersisik. Lebih memprihatinkan lagi, dia harus selalu memakai pelembab setiap waktu agar kulitnya tak kering.

Gadis remaja bernama Floraine Nalugon ini sebenarnya menderita ichthyosis lamellar. Kondisi langka ini membuat kulitnya tak bisa membuang sel-sel kulit mati secara normal. Remaja berusia 17 tahun ini perlu terus-menerus melembabkan tubuhnya untuk mencegah kulitnya mengeras.

Nalugon mengatakan tempat tidurnya dipenuhi "sisik" setiap kali dia bangun. Selain itu, dia juga jarang pergi keluar untuk menghindari ejekan kejam dari orang lain.

wanita ular © 2017 thesun.co.uk

Gadis asal Bukindnon, Filipina ini berharap bisa mendapatkan pengobatan oleh para ahli kulit dari Spanyol yang sedang menyelidiki kasusnya.

"Ketika aku berusia tujuh tahun, orangtuaku pindah. Awalnya, kupikir aku bisa melarikan diri dari anak-anak di sekitar rumah yang sering mengejekku karena kondisi ini," ujar Nalugon seperti dilansir brilio.net dari TheSun, Rabu (27/9).

"Orang tuaku mengatakan bahwa aku dikandung dari ikan, karena itulah kulitku terlihat seperti sisik ikan namun orang lain menyebutnya seperti kulit ular," tambahnya.

wanita ular © 2017 thesun.co.uk

Meski orangtua Nalugon selalu memberi semangat dan dukungan, Nalugon mengaku sangat sedih ketika mendengar orang lain mengolok-olok dirinya.

"Mereka memberiku cinta yang melimpah meski aku cacat," katanya.

Ilum ichthyosis menyebabkan sel kulit Nalugon tumbuh terlalu cepat. Jika kulitnya tidak dirawat atau diberi pelembab, kulitnya bisa mengeras. Bahkan kondisi itu menyebabkannya kesulitan bergerak.

Selain itu, Nalugon juga berisiko tinggi terkena infeksi karena kondisi tersebut. Kondisi langka ini bisa membuatnya terluka jika kulitnya retak saat kering dan terkelupas.

Iritosis lamellar merupakan kelainan kulit genetik yang langka. Sel kulit memang diproduksi dalam tingkatan normal, namun tak bisa mengelupas secara normal dari lapisan terluar kulit. Kulit-kulit yang tak bisa mengelupas itu akhirnya membentuk sisik.

Belum ditemukan obat yang bisa mengobati kondisi tersebut. Namun gejala ini dapat dirawat dengan krim topikal untuk memperbaiki kulit dan melindunginya dari kekeringan dan kulit pecah-pecah.