Brilio.net - Di Indonesia, keluhan soal sulitnya mendapatkan pekerjaan bukan lagi cerita baru. Persaingan ketat membuat lulusan baru kerap mentok pengalaman, sementara pencari kerja berpengalaman justru tersisih dengan label overqualified.
Realitas pahit itu dirasakan langsung oleh seorang wanita lulusan sarjana yang membagikan kisahnya lewat akun TikTok @sfplace97. Curahan hati tersebut menggambarkan perjuangan panjang menghadapi dunia kerja yang tak kunjung berpihak.
Wanita ini mengaku telah menganggur sejak 2022 dengan menyandang gelar S1. Berbagai usaha telah dilakukan, namun hasilnya selalu berhenti di tahap awal seleksi.
“pengangguran dari tahun 2022 padahal S1 cari kerja up and downs udah dilakuin tapi mentok interview doang,” tulisnya mengawali curhatan.
Curhatan wanita lulusan sarjana sulitnya dapat kerja
© TikTok/@sfplace97
Upaya melamar pekerjaan tidak hanya terbatas pada sektor swasta. Seleksi CPNS hingga BUMN rutin diikuti tanpa pernah terlewat.
“daftar cpns dan bumn gak pernah absen tapi tetap aja ga lolos,” ujarnya.
Meski berkali-kali gagal, semangat untuk terus mencari peluang lain tetap dijaga. Harapan masih dipelihara meski kelelahan mental mulai terasa.
Impian untuk bekerja di luar daerah sebenarnya sudah lama terpendam. Kondisi keluarga membuat keinginan tersebut harus ditunda demi tanggung jawab sebagai caregiver orang tua.
“punya cita cita kerja ngerantau tapi gak bisa karna harus jadi caregiver orang tua padahal dari jaman kuliah juga pengen kuliah di luar pas sarjana masih ga bisa ngerantau diluar (nasib anak bungsu,” lanjutnya lagi.
Curhatan wanita lulusan sarjana sulitnya dapat kerja
© TikTok/@sfplace97
Tekanan sosial perlahan memicu rasa tidak percaya diri yang semakin dalam. Ia memilih menarik diri dari lingkungan pertemanan meski dukungan terus diberikan.
“insecure? jangan di tanya lagi wkwk selama 3 tahun belakang ini menutup diri dari temen temen padahal mereka selalu semangatun aku tapi ya tetap aku ngerasa minder,” akunya.
Lingkungan keluarga juga menjadi sumber tekanan tersendiri. Pertanyaan seputar pekerjaan membuatnya enggan menghadiri acara kumpul keluarga meski telah berusaha keras.
“dipikran mereka mungkin aku gak nyari kerja kali ya wkwk padahal apply kerja udah gak ke itung,” pungkasnya.
Curhatan wanita lulusan sarjana sulitnya dapat kerja
© TikTok/@sfplace97
Lamaran dikirim tanpa memilih-milih, mulai dari perusahaan kecil hingga besar. Rentang gaji di bawah UMR sampai UMR pun tetap dijalani demi mendapatkan kesempatan.
Tekanan mental yang menumpuk akhirnya berdampak pada kondisi fisik. Stres berkepanjangan membuat tubuh sering jatuh sakit tanpa sebab jelas.
“stress? ya pasti sampai sering sakit karena ovt tiap malam jadinya jam tidur kurang,” ujarnya.
Soal kehidupan asmara, ia memilih tidak membuka hati lebih dulu. Perasaan belum selesai dengan diri sendiri menjadi alasan utama.
“gak pernah kepikiran buat punya pasangan dan lagi lagi ya karna insecure juga wkwk padahal umur udah 28th hehe,” lanjutnya lagi.
Curhatan wanita lulusan sarjana sulitnya dapat kerja
© TikTok/@sfplace97
Lingkar pertemanan pun semakin menyempit seiring waktu berjalan. Kondisi tersebut diterima dengan lapang sebagai bagian dari dinamika hidup.
Meski menghadapi fase sulit, ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Harapan tetap dijaga meski langkah terasa lambat dan penuh rintangan.
Baginya, setiap orang memiliki garis waktu masing-masing tanpa perlu merasa tertinggal. Kesempatan selalu ada selama keberanian untuk mencoba tidak padam.
Pesan semangat pun disampaikan bagi mereka yang tengah berada di fase serupa. Harapan dan kesabaran diyakini akan menemukan jalannya sendiri.
“buat kalian yang masih nganggur tetap semangat ya. setiap orang punya waktunya masing-masing," tutupnya.
Curhatan wanita lulusan sarjana sulitnya dapat kerja
© TikTok/@sfplace97
Curhatan tersebut memantik reaksi luas dari warganet yang merasa mengalami hal serupa. Sebagian netizen mencoba memberi sudut pandang yang lebih menenangkan di tengah tekanan sosial dan perasaan tertinggal.
“kenapa si negeri kita ini susah bgt cari kerja,” @s.nina9
“manusiawi banget kadang minder dan down liat pencapaian orang, tapi kita juga gak tau apa yg udah mereka lalui, kita pun juga, percayalah kalau diri kita akan mekar pada waktunya dan di saat yg tepat,” @hamasarc
“tpi memang zaman sekarang orang nganggur itu belum tentu pemalas. memang belum ketemu rizkinya juga bisa. yg penting tetap usaha terus,” @yus_1111
Recommended By Editor
- Medicare berbagi kado manis untuk sosok Ibu, pejuang keluarga yang lembut dan kuat
- Curhat wanita ngelamar kerja tapi nggak ada yang berbuah manis, pas dicek isi CV-nya bikin ngakak
- Seperti ibu tangguh namun lembut, Medicare tawarkan sabun perlindungan keluarga 48 jam tanpa iritasi
- Wanita pamer lulus kuliah nggak perlu info loker langsung jadi kepala dusun, kisahnya malah dihujat
- Nganggur 2 tahun, wanita ini ngeluh susah cari kerja sampai turunkan standar gaji, endingnya haru
- Kisah pria lulusan S2 Akuntansi sulit cari kerja di Jakarta, kalah ordal, kini jadi pengamen robot
- Cari kerja sulit, viral ribuan pencari kerja di Tegal berdesakan demi lamar lowongan di pabrik sepatu
- Viral kisah wanita lulusan universitas top sulit cari kerja, 4 tahun lamar sana sini hasilnya nihil



































