Brilio.net - Seorang anggota TNI, Sukamto (40) menjadi korban penyekapan oleh kawanan rampok. Sukamto saat itu tengah melakukan penjagaan di SMK Taruna Jalan Rajawali Sakti, Kota Pekanbaru.

Pelakunya berjumlah tiga orang dan diduga menggunakan senjata api dalam aksi perampokan tersebut. Beruntung, korban bisa selamat dari sekapan perampok. Setelah diusut, hal yang membuat perampok kabur adalah kartu tanda anggota (KTA) TNI miliki korban.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com pada Senin (7/9), Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi ketika korban tengah menjalankan tugas jaga malam. Pada saat terjadi perampokan, korban sedang berada di depan sekolah dan sedang duduk-duduk santai sambil jaga.

"Namun secara tiba-tiba, korban mendengar suara orang membuka pagar. Lalu korban melihat ada satu orang di depan pagar sekolah tersebut," kata Ambarita.

Melihat sesuatu yang mencurigakan tentu membuat Sukamto refleks melakukan pengejaran. Sukamto mengejar hingga sampai depan pagar, namun ternyata di lokasi itu sudah ada teman dari si pelaku yang sudah menunggu.

Dalam keadaan terkepung, korban tak bisa berbuat banyak dan kalah melawan para perampok itu. Korban juga terpaksa menuruti kemauan tiga pelaku tersebut.

Meski telah mengikuti keinginan si pelaku, ternyata korban tetap mendapat perlakuan kasar seperti ditodongkan senjata, hingga kepala dibenturkan ke tembok.

"Menurut pengakuan korban, dua orang pelaku menggunakan senjata api," jelasnya.

Momen unik akhirnya terjadi. Ketika mereka melakukan pengecekan isi dompet Sukamto, ternyata para perampok itu langsung kaget.

Ya, di dalam dompet Sukamto ternyata terdapat KTA TNI. Setelah mengetahui kalau Sukamto adalah seorang TNI, para perampok itu memutuskan untuk kabur secepat mungkin meninggalkan korban.

"Mereka memeriksa dompet korban. Saat itu, pelaku akhirnya tahu bahwa korban ternyata anggota TNI dari identitasnya. Lalu para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi," sambungnya.

Sebelum pergi, para pelaku sempat mengambil handphone milik korban serta rekaman CCTV di lokasi. Baru setelah itu, ketiga pelaku kabur melarikan diri.

Melihat para pelaku kabur, korban lantas berusaha mencari bantuan dan akhirnya mendapat pertolongan setelah merangkak sejauh 30 meter. Setelah bertemu dengan rekannya, korban akhirnya bisa terbebas dari tali yang menjeratnya.

"Pelaku hanya membawa satu unit handphone Xiaomi Redmi Note 8 serta dua unit DVR. Saat ini kita masih lakukan penyelidikan," ucapnya.