1. Home
  2. ยป
  3. Selebritis
4 Desember 2025 11:30

Kisah terakhir Epy Kusnandar: Keluarga ungkap kondisi sebelum berpulang

Epy Kusnandar meninggal dunia, keluarga berbagi cerita terakhir. Editor
foto: Liputan6.com

Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Aktor senior Epy Kusnandar telah meninggal dunia pada Rabu (3/12), di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta Timur, sekitar pukul 14.24 WIB. Kepergian Epy yang begitu mendadak meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.

Putra Epy, Damar Rizal Marzuki, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan ayahnya menurun drastis akibat penyakit yang berhubungan dengan otak. "Penyakitnya berhubungan dengan otak. Sama seperti jantung, bisa terjadi tiba-tiba dalam hitungan detik," jelas Damar saat berada di rumah duka.

BACA JUGA :
Kisah terakhir Epy Kusnandar: Keluarga ungkap kondisi sebelum berpulang


Beberapa pekan terakhir, Epy sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan kesehatan yang cukup mengkhawatirkan. Padatnya jadwal aktivitas membuatnya sering kali mengabaikan rasa lelah yang dirasakannya. Damar menambahkan bahwa Epy sering mengeluhkan sakit kepala dan kelelahan, namun enggan untuk memeriksakan diri ke dokter.

"Almarhum sudah beberapa minggu terakhir sering mengeluhkan sakit kepala dan kelelahan akibat aktivitas padat. Bahkan beberapa kali sempat pingsan, namun tak ingin dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Sikap humoris Epy dan keinginannya untuk tidak membebani orang lain membuat keluarganya sempat tidak menyadari seriusnya ancaman kesehatan yang sedang mengintai. Setiap kali kondisinya membaik, Epy selalu tampil ceria di hadapan anak-anak dan kerabatnya.

BACA JUGA :
5 Kisah perjuangan Karina Ranau dampingi Epy Kusnandar, setia dampingi sang aktor lawan kanker otak

"Papap itu kalau sudah baikan, langsung bercanda lagi. Enggak mau membebani siapa pun," kata Damar.

Puncak kondisi kritis terjadi pada waktu subuh, ketika keluarga sedang beristirahat. Sang istri, Karima Ranau, yang pertama kali menemukan Epy dalam kondisi tidak berdaya di lantai kamar tidur.

"Hingga akhirnya, subuh tadi sang istri menemukan Epy dalam kondisi terjatuh di lantai kamar, di samping kasur, dan sudah dalam keadaan muntah serta tidak sadarkan diri," ungkapnya.

Pihak keluarga menduga bahwa serangan tersebut terjadi saat Epy sedang beristirahat. Damar menceritakan gambaran mengenai posisi ditemukannya sang ayah yang sudah tergeletak di samping tempat tidur.

"Ditemukan di bawah kasur gitu. Berarti kan dari tidur, sudah gelisah, dan pingsan jatuh ke bawah. Dari kasur ya kasur springbed yang biasa ya," beber Damar.

Segera setelah itu, keluarga melarikan Epy ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) sekitar pukul 05.30 WIB. Sesampainya di Instalasi Gawat Darurat, tim medis langsung melakukan penanganan intensif, namun tekanan darah almarhum sudah melonjak ke angka yang sangat berbahaya.

"Rumah sakit sudah lakukan yang terbaik. Tensinya sempat sangat tinggi sampai 200 sekian," ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh tim dokter, diketahui terdapat penyumbatan pembuluh darah pada bagian batang otak. "Batang otak itu pusat kontrol kehidupan: gerak, napas," jelas Deniar, adik almarhum Epy.

Menjelang siang, keluarga besar dan kerabat dekat telah berkumpul untuk mendoakan Epy. Namun takdir berkata lain. Sekitar pukul 14.24 WIB, Epy dinyatakan telah meninggal dunia. "Jam 14.24 WIB Kang Epy berpulang, meninggalkan kita semua," ucap Deniar.

Source: liputan6.com / Wayan Diananto
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags