Brilio.net - Berjalan puluhan kilometer menyusur desa demi desa untuk menawarakan kerajinan bambu adalah keseharian Mbah Sukaemi. Pekerjaan ini sudah dijalaninya sejak usianya 20 tahun hingga sekarang umurnya 82 tahun.

Kakek asala Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah ini masih gigih berjualan demi membantu memenuhi kebutuhan hidup dan merawat cucu-cucunya yang ditinggal mati oleh ibu mereka. Kakek ini setiap hari berangkat dari kediamannya menuju Yogyakarta menggunakan angkutan umum. Di bawah teriknya matahari, Mbah Sukaemi berjalan kaki meyusuri desa demi desa untuk menjajakan kaligrafi bambu ukir yang dibuat bersama keluarganya.

Umur 82 tahun keliling kota jual kerajinan bambu demi senyuman cucu

Tak tanggung-tanggun rute yang ia tempuh dengan berjalan kaki, bukan satu atau dua desa saja. Mbah Sukaemi menuturkan, dirinya terbiasa berjalan puluhan kilometer mengelilingi Kota Yogyakarta, mulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB setiap harinya. "Saya jualan keliling sudah 60 tahunan mas, bahkan waktu muda dulu bisa sampai ke kota-kota di luar DIY," tuturnya dengan logat Jawa kepada brilio.net, Minggu (3/5).

Mbah Sukaemi mengaku masih kuat untuk berjualan meski usianya sudah renta. Ia mengatakan, faktor yang juga menjadi motivasinya adalah cucu-cucunya yang tinggal bersamanya. Mbah Sukaemi yang memiliki sembilan anak dan sudah menikah semua itu saat ini memiliki 15 cucu.

Menurutnya, sebagian keluarga anaknya saat ini masih tinggal bersama dirinya. Setiap pulang dari berjualan keliling, Mbah Sukaemi tak lupa membawakan jajan dan makanan untuk dirinya sendiri serta cucu-cucunya di rumah.

Mbah Sukaemi enggan membebankan kebutuhan hidupnya kepada anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Ia juga mengaku ingin ikut membantu membahagiakan cucu-cucunya yang tinggal serumah dengannya.