Brilio.net - Kejadian apes minimpa pasangan Deasy Permana Putri dan suaminya, Sabtu (12/9). Ketika itu mereka tengah berkendara dengan mobil pribadinya di jalanan yang macet dan tiba-tiba mobilnya ditabrak oleh mobil dinas Kepolisian yang menurutnya berjalan ngawur. Celakanya lagi, si pengemudi yang seorang polisi tidak bisa menunjukkan Surat Ijin Mengemudi (SIM).

Pengalaman tak mengenakkan itu Deasy ceritakan di akun Facebooknya yang di posting ke akun grup E100. "Jd ceritax, jalanan lg macet dan dijalan yg sempit pula,.Tp tiba2 nyelonong aja itu mobil dinas dr belakang berniat ngedahului kendaraan saya, Akhirx mendahului lah mereka tp dg jalan yg menurut saya lumayan NGAWUR(kl kata org jawa)..karna mereka melewati batas jalan,,setelah itu dg santaix kendaraan saya tetap jalan sesuai dg batas jalan yg ada dan dg kecepatan yg rendah krn mmg masih macet,tp tb2 moncong mobil dinas itu sudah "nyium" mobil saya bagian belakang," tulisnya.

Tabrak mobil warga, polisi ini ternyata nggak punya SIM

"Emosi seketika krn melihat baretnya seperti itu,turun lah saya dan suami untuk minta pertanggung jawaban,,Emosi semakin meluap saat saya ajukan pertanyaan yg biasa di ajukan petugas ini ke masyarakat saat melanggar aturan 'MANA SIM NYA?' Makin meledak2 emosi saya dan suami mendengar jawaban 'SIM NYA HILANG,CUMA ADA FOTOCOPY'. misalkan yg berbuat salah itu masyarakat biasa,makin berlipat2 itu kesalahan,nabrak,melewati jalur,dan g bawa sim,,DAN TENTUNYA URUSAN PUANJANG BIN NJLIMET,,gmn masyarakat bs tertib semua kl yg jd panutan aja masih ad (bahkan mgkn msh bny) yg seperti ini ???????"

Tulisan itupun mendapat banyak respons dari sesama member grup itu. Seorang berkomentar, "Gk usah d sensor yg kaya gt...biar semua tau....dan bantu share ja sekalian rame"...kita tunjukkan arogan nya seorang yg ktanya 'pengayom' masyarakat." Sementara yang lainnya menanggapi dengan menyuruh Deasy melaporkan kasus ini ke Mabes Polri karena ada hadiah 10 juta rupiah.

Pak polisi yang terhormat, beri contoh yang baik dong ke masyarakat.