Brilio.net - Beda jurusan beda gaya. Itulah yang tampak ketika kita mengamati mahasiswa di masing-masing jurusannya. Perbedaan ini justru menjadi sisi menarik dari ragam mahasiswa.

Lalu apa yang membuat kebiasaan itu? Adalah aktivitas akademiklah yang membuat terbiasanya mahasiswa berkegiatan. Namun perlu digarisbawahi, beberapa perbedaan tidak selalu berlaku di tiap kampusmu. Ini hanya gambaran pada umumnya.

1. Gaya parlente mahasiswa hukum, ilmu politik dan ekonomi

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Ya, kita tahu apa yang dipelajari para mahasiswa hukum, politik dan ekonomi. Gaya parlente menjadi gaya beken mereka sebab penampilan mereka adalah cara berkomunikasi mereka. Gaya parlente akan mendukung pekerjaan mereka kelak, sebab umumnya pekerjaan yang mereka inginkan adalah praktisi hukum, ekonom atau politisi. Penampilan yang kerena akan menunjang performa. Ini diakui oleh Fitri, mahasiswa hukum 2011, "penampilan yang bersih, rapi dan wangi bisa menjadi nilai tambahan dalam menggeluti serba-serbi hukum."

2. Gaya heterogen ala mahasiswa sastra dan bahasa

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Berbicara bahasa dan sastra adalah berbicara budaya dalam lingkup yang lebih kecil. Begitupun dengan mahasiswa sastra dan bahasa, mereka sedang mengangkat ragam budaya melalui penampilannya. Bermacam-macam. Ada yang berpenampilan hipster, ada yang berpenampilan ala rocker, ada juga yang ala regge, dan ada pula yang berpenampilan estetis ala kedaerahan. "Ya, mahasiswa humaniora selalu tampil heterogen yang mencirikan budaya yang digemari masing-masing," aku Dahlia mahasiswa filsafat 2012.

3. Gaya rebel ala mahasiswa seni

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

"Namanya juga seni, yang paling penting adalah keindahan. Berlaku pula dalam berpakaian, mahasiswa seni lebih mementingkan keindahannya, tidak begitu memperdulikan brand ataupun bahan yang digunakan. Bebas saja karena yang penting bagi mereka bisa terlihat indah," katak Husain, mahasiswa seni 2008. Tidak heran, potret nyentrik adalah stereotip bagi mahasiswa seni.

4. Gaya rapi khas mahasiswa eksakta

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Eksakta artinya pasti. Pasti berarti apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka kerjakan adalah sesuatu yang pasti. Segudang teori, rumus, metode acap kali mereka telateni tanpa peduli kepala pusing atau tidak. Praktis cara berpakaian mereka yang pasti-pasti, pasti rapi dan enak dipandang. "Tidak terlalu mementingkan gaya, karena setiap hari mikirin tugas kuliah saja serasa udah penuh otaknya," canda Tafta, mahasiswa MIPA 2009.

5. Gaya rapi khas mahasiswa kesehatan

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Menjadi mahasiswa kesehatan tidak lah mudah. Jika kamu bukan orang yang cerdas banget, berarti paling tidak kamu adalah dari kelas ekonomi menengah ke atas. Sebab, biaya perkuliahan dari jurusan-jurusan kesehatan relatif lebih mahal dibanding jurusan-jurusan yang lain. Sehingga rata-rata mahasiswa jurusan-jurusan kesehatan adalah dari golongan mampu secara ekonomi. Well, itulah kenapa mahasiswa kesehatan selalu kelihatan rapi, bersih, wangi, dan kelihatan memiliki pakaian-pakaian yang mahal. "Bukan untuk gengsi, kami berpenampilan menarik karena kami dituntut untuk selalu menyenangkan pasien," ujar Yoza, alumni kedokteran gigi.

6. Gaya cuek jadi karakter mahasiswa teknik

Beda-beda gaya mahasiswa berpenampilan berdasarkan bidang studinya

Sebagian besar mahasiswa teknik adalah laki-laki. Tapi justru kebanyakan dari mereka relatif mudah mendapatkan pacar, kok bisa ya? Ya, karena mahasiswa teknik kebanyakan sikapnya cuek tapi kelak punya pekerjaan yang jelas, sehingga mudah memikat hati para wanita. Karakter itu yang membuat mereka kelihatan macho. Meski kebanyakan cowok tapi solidaritas mereka juga kuat. "Teknik bersatu nggak bisa dikalahkan," seru Farid mahasiswa teknik mesin 2009.