Brilio.net - Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang harus rutin diperhatikan. Jika kamu sering melakukan pemeriksaan gigi, maka kamu tentu tidak asing lagi dengan berbagai peralatan untuk membersihkan atau mencabut gigi.

Meski ruang lingkup pekerjaan seorang dokter gigi hanya perihal mulut dan gigi saja, namun jangan pikir kerjaan mereka tidak sulit. Pekerjaan sebagai seorang dokter gigi merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Dalam melakukan pemeriksaan gigi, dokter gigi sering mengalami kendala perihal air liur.

Saat dokter gigi melakukan penambalan ataupun pencabutan gigi, seharusnya kondisi mulut dalam keadaan kering, namun produksi air liur tidak dapat dihindari, sehingga akan menyulitkan kerja dari dokter. Contohnya penambalan gigi, mulut harus dalam kondisi kering saat dilakukan penambalan, sebab jika mulut tidak dalam keadaan kering maka perlekatan gigi dengan bahan tambal tidak akan maksimal.

Atasi liur saat pemeriksaan gigi, mahasiswa ini bikin alat praktisnya

Sebenarnya alat untuk mengatasi air liur ini sudah ada, dikenal dengan sebutan saliva ejector. Saliva ejector adalah alat yang digunakan untuk mengevakuasi cairan seperti air liur yang biasanya disertai darah dan sisa air dari syringe pembersih yang didapat selama proses perawatan gigi dan mulut sehingga area kerja dokter gigi tetap kering.

Namun kekurangan dari saliva ejector ini adalah harus terhubung dengan kursi gigi dan tidak dapat dibawa kemana-mana. Ini tentu menyulitkan jika seorang dokter gigi melakukan pemeriksaan di daerah pedalaman yang harus mendatangi rumah satu persatu.

Dari kesulitan inilah, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan 'Live-Jet (Saliva Ejector Portable). Adalah Aprillieza Harinda, Atsana Rizki Prima, Hamdan Abdullah Putra Utama, Nining Putri Netris dan Yarabisa Yanuar. Live-Jet merupakan inovasi baru yang praktis dan efisien dalam Perawatan gigi dan mulut pasien untk tenaga kesehatan gigi dengan mobilitas tinggi.

"Ya, Live-Jet merupakan hal baru yang ada di Indonesia. Dikemas dengan desain yang elegan, mudah dibawa, ekonomis, polusi suara yang rendah, dan mudah diaplikasikan," ujar Atsana kepada brilio.net, Selasa (26/5).

Atasi liur saat pemeriksaan gigi, mahasiswa ini bikin alat praktisnya

Memang di dunia kedokteran keberadaan Saliva Ejector sudah sering didengar, namun harga cukup mahal. Sedangkan Live-Jet buatan mahasiswa ini dibuat dengan terobosan baru yang fleksibel dan tentunya dengan harga yang terjangkau.

Untuk membuat Live-Jet dibutuhkan waktu pembuatan selama 6 bulan. mulai dari mencari komponen inti  utama berupa pompa yang sesuai. Pada proses pembuatannya, Live-Jet merupakan penggabungan (assembly) dari berbagai part pendukung kinerja pompa, seperti baterai, botol, selang, dan charger, yang kemudian dikemas menarik menggunakan kemasan vinyl yang menarik dan anti air.  
 
Keberadaan Live-Jet “Saliva Ejector Portable” akan sangat mempermudah tenaga kesehatan gigi dalam melakukan tindakan perawatan. Selain itu, masyarakat juga akan diuntungkan akan hadirnya Live-Jet karena tingkat kesehatan masyarakat akan terpenuhi.

"Kami ingin membantu agar setiap tenaga medis khususnya dokter gigi bisa   menjadi pelayan masyarakat seutuhnya yang terjun langsung ke setiap pelosok daerah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, bukan hanya berdiam diri di klinik atau instansi kesehatan besar dan menunggu pasien datang," ujar Atsana