Brilio.net - Semua orang itu suka makan mi instan. Selain murah, mi intan juga enak dan praktis, serta gampang didapatkan dimana-mana. Walaupun semua orang tahu bahayanya, tetap saja dimakan. Ya nggak?

Efek bahaya makan mi instan memang nggak bisa langsung kita rasakan, tetapi ini cuma soal waktu hingga gangguan kesehatan benar-benar menghampirimu.

Baru-baru ini, seorang dokter Mercola dari Amerika melakukan penelitian mengenai bahaya mengonsumsi mi instan. Dokter ini melakukan penelitian dengan memasukkan kamera mini yang ukurannya seperti pil untuk merekam bagaimana kerja usus mencerna mi instan yang dikonsumsi manusia.

Hasilnya, usus harus melakukan kerja ekstra keras untuk mencernanya. Bahkan dua jam setelah makan, mi instan yang ada di dalam usus tetap tidak dapat dihancurkan. Wah!

Selain itu, masih menurut sang dokter, mi instan tidak memiliki banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya. Justru yang paling banyak adalah zat adiktif atau zat pengawet yang bernama Tersier Butil Hidrokunion (TBHQ).

TBHQ sendiri adalah produk sampingan yang dihasilkan dari industri perminyakan, umumnya terdaftar sebagai antioksidan, yang banyak terkandung dalam makanan jenis olahan. Seperti tubuh yang membutuhkan antioksidan, TBHQ adalah antioksdan yang dibuat dari bahan kimia sintentik yang berfungsi untuk mencegah oksidasi lemak dan minyak sehingga makanan bisa awet.

Jika TBHQ masuk ke dalam tubuh walaupun hanya sebanyak satu gram, dapat menyebabkan mual dan muntah, tinnitus, mengigau, sesak nafas, bahkan pingsan yang berujung kepada kematian. Hii..

Nih, kalau nggak percaya kamu bisa tonton videonya!