Brilio.net - Jajanan anak sekolah juga marak ditemukan tercemar bahan berbahaya dan bahan tambahan pangan yang nggak memenuhi syarat. Jajanan yang dianggap memiliki potensi yang rentan terindikasi bahan berbahaya adalah jajanan yang dekat dengan para murid, khususnya murid Sekolah Dasar (SD).

Nggak heran, jajanan yang rasanya manis disertai dengan bentuk dan warna yang menarik tentu digemari anak-anak SD. Tapi ternyata belum bebas dari zat berbahaya dan aman untuk dikonsumsi. Methanil yellow, boraks, Rodhamin B, dan formalin adalah zat-zat berbahaya yang kerap digunakan dalam jajanan anak sekolah

Berikut ini jenis jajanan sekolah yang diduga menggunakan zat-zat berbahaya, seperti yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber.

1. Bakso
Bakso menjadi jajanan yang digemari oleh anak SD. Penyajiannya yang kadang nggak perlu memakai kuah saja sudah cukup enak untuk dinikmati dan mudah dibawa kemana-kemana sambil mereka bermain. Tapi sayangnya bakso kerap menjadi sasaran empuk untuk diberi bahan pengawet berbahaya, seperti boraks dan formalin.

2. Tahu
Makanan yang berbahan baku kedelai ini nggak cuma hanya digemari oleh anak-anak tapi juga semua orang. Apalagi kalau sudah diolah menjadi berbagai macam hidangan yang menggugah selera. Di samping rasanya yang lezat, makanan rakyat ini dipercaya memiliki kandungan nabati terbaik yang tentunya bermanfaat bagi kesehatan.

Tapi masih saja ada upaya dari sekelompok pedagang tahu yang berjualan dengan cara nggak jujur. Segelintir pedagang nakal nekat menggunakan zat pengawet seperti formalin. Formalin adalah bahan kimia yang kegunaanya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas.

3. Mi Basah
Secara fisik panca indera kita memang sulit untuk mendeteksi mi mana yang tercemar bahan berbahaya seperti formalin. Apalagi kalau mi sudah diolah menjadi makanan seperti mi ayam tampilannya menjadi sangat bagus dan lebih kenyal. Sebagai konsumen kita juga harus benar-benar mencermati ciri-ciri fisik mie (terutama mi basah).

Mi yang mengandung formalin bercirikan aroma seperti obat meskipun berulang kali dibilas air bahkan direbus, awet sampai tahan dua hari dalam suhu kamar (25 celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius.

4. Cone untuk es krim
Menurut BPOM, cone es yang dijual didagangan 'es tong tong' kerap dicampur dengan zat berbahaya, yakni methanil yellow. Tujuan pencampuran methanil yellow untuk memberi efek warna terang dan mencolok pada es krim dan supaya tetap kering saat kena es. Padahal, zat ini dipakai untuk pewarna tekstil, kertas, serta cat. Terlepas dari warna cone es krim yang nggak mencolok pun, es krim sudah menjadi jajanan anak-anak, apalagi ditambah dengan warna cone yang mencolok.

Methanil yellow juga merupakan salah satu zat pewarna yang nggak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan. Bila tertelan dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa iritasi pada saluran pencernaan, apabila terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal bahkan dapat mengakibatkan kulit bibir terkelupas. Bahaya kronis akiibat mengkonsumsi dalam jangka panjang menyebabkan gangguan kesehatan pada fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

5. Gula-gula (gulali)
Gula-gula atau yang dikenal oleh anak SD sebagai gulali yang berwarna-warni. Gulali biasanya berwarna merah terang dan menyala juga terbukti mengandung Rodhamin B. Rodhamin B adalah jenis zat kimia yang digunakan untuk pewarna tekstil dan kertas dan jelas nggak diperbolehkan untuk makanan. Zat tersebut apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, kanker kandung kemih dan gangguan hati.