Brilio.net - Ada banyak kisah dalam persahabatan. Bahagia, jengkel, maupun sedih menjadi warna tersendiri bagi persahabatan tersebut. Tapi apa jadinya kalau seorang sahabat sering kali membuat kerusuhan? Kisah inilah yang dialami Uci (17) asal Kota Manna, Bengkulu Selatan, Bengkulu. Gadis yang duduk di bangku kelas 3 SMA di sebuah SMA negeri favorit di Bengkulu ini, memiliki geng sahabat. Geng sahabat ini terdiri dari lima orang, yakni dirinya sendiri, Ela, Tri, Opi, dan Ria, kelimanya nama samaran. Dari kelima orang ini, menurut Uci, Ria-lah biang keladi kerusuhan dalam persahabatan mereka.

Semula geng sahabat ini hanya ada Uci, Ela, Tri, dan Opi. Mereka berempat telah dekat semenjak masuk SMA. "Kami sering jalan-jalan bareng, mengerjakan tugas kelompok bareng, dan ke mana-mana bareng deh, pokoknya. Soalnya kami sekelas sejak kelas 1," kata Uci kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Selasa (12/1).

Selanjutnya, Ria masuk dalam kehidupan mereka. Ria adalah siswi kelas lain yang akhirnya menjadi sekelas dengan Uci dan kawan-kawan saat kelas 3. Semula tak ada permasalahan berarti dalam persahabatan mereka. Namun lama-lama, Uci merasa sikap negatif Ria muncul. Menurut Uci, Ria memiliki banyak cowok, dan bukan hanya di satu sekolah saja. Bagi Uci dan teman-temannya, Ria juga genit.

"Waktu itu ada kakak-kakak cowok dari ITB ke sekolah untuk promosi kampus dan jurusan, Ria ini deketin dan minta pin BB. Kami nggak suka dia genit begitu," lanjut Uci.

Tak berhenti sampai di situ, di mata Uci dan kawan-kawannya se-geng, Ria juga suka bermuka dua.

"Pernah si Ela lelet banget datang janjian. Saya, Tri, dan Opi, bete jadinya. Tapi kami jujur ke Ela kalau kami bete, sementara Ria malah sok baik padahal di belakang Ela nggak begitu. Ria juga pernah begitu ke saya. Saya bikin salah, di depan saya dan teman-teman sok baik, tapi pas bersama orang lain malah menjelek-jelekkan saya," ujar gadis yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peminatan Bahasa Inggris ini.

Uci juga bilang bahwa Ria juga pernah berbohong kepada orangtuanya. Waktu itu Ria mengaku pergi les dan meminta sejumlah uang, padahal pergi entah ke mana. Uci dan kawan-kawan baru tahu ketika ditanyai oleh orangtua Ria. Keempatnya mengaku tak tahu Ria ke mana secara pasti. Mereka akhirnya mengarahkan kedua orangtua Ria kepada tempat les Ria.

"Di sana ada guru les yang juga guru kami di sekolah. Karena konon ortunya Ria keras, guru kami juga nggak mau Ria diapa-apain ortunya, akhirnya guru kami berbohong kalau Ria memang pergi les saat itu," ungkap Uci.

Melihat tingkah Ria yang bikin resah dalam geng-nya, Uci dan kawan-kawan ingin sekali menegur Ria. Dia dan kawannya yang lain ingin Ria berubah sedikit lebih dewasa, mengingat mereka sebentar lagi lulus SMA dan masuk perguruan tinggi. Pernah mereka menegur Ria untuk berubah, tapi Ria terus mengulangi sikapnya tersebut.

"Sebenarnya kami sudah sebal sekali dengan sikapnya, tapi mau bagaimana lagi? Ya, kami tetap berteman saja. Toh, sebentar lagi kami lulus," pungkas Uci mengakhiri cerita.

Kamu punya kisah seru, sedih, senang atau susah bareng sahabat? Yuk ceritakan serunya kisah persahabatanmu kepada kami.

Cerita ini disampaikan oleh Uci melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!