Brilio.net - Selama pandemi, jenazah yang terkonfirmasi Covid-19, akan dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat dan dilakukan oleh tim tertentu. Para petugas yang mengurus jenazah ini harus mengenakan pakaian APD lengkap dan dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pemakaman.

<img style=

foto: Twitter/@9itmr

 

Proses pemakaman atau pemulasaran jenazah terkonfirmasi Covid-19 berlangsung secara hati-hati dan penuh kecermatan. Namun, baru-baru ini, proses pemulasaran jenazah terkonfirmasi Covid-19 diramaikan dengan penampakan misterius saat melakukan proses tersebut. Hal itu terjadi saat Gugus Tugas GP Ansor Temanggung menjadi petugas pemulasaran jenazah Covid-19 di Temanggung, Jawa Tengah.

Cerita tersebut diungkapkan oleh akun Twitter @9itmr, saat tim Gugus Tugas GP Ansor Temanggung merasa kelebihan orang saat proses pemulasaran jenazah. Padahal, saat itu mereka hanya ada enam orang saja. Namun, dari foto yang diambil, terlihat tujuh orang bergabung dalam tim tersebut.

<img style=

foto: Twitter/@9itmr

 

Dalam foto tersebut, terdiri dari 5 orang Banser dan 1 orang Kokam. Sementara itu, ada 1 orang lagi yang memakai APD polosan yang ikut membantu. Awalnya, banyak yang mengira bahwa itu adalah pantulan cahaya dari baju APD. Namun, hal itu dibantah oleh orang-orang yang terlibat. Satu orang tersebut benar-benar membantu proses pemulasaran jenazah.

<img style=

foto: Twitter/@9itmr

 

Dalam percakapan grup, ada dua orang yang menyatakan sudah menyadari keberadaan satu orang misterius ini. "Dia sejak sebelum adzan maghrib dah ngitung kelebihan satu orang, tapi dia duduk membelakangi kita, menghadap ke liang makam," ungkap salah seorang relawan.

Selain itu, menurut pengakuan salah satu relawan yang kediamannya menjadi titik awal jenazah, tiba-tiba berbau wangi.

Kabar ini pun menjadi viral di kalangan warganet. Postingan tersebut mencuri perhatian warganet untuk memberikan tanggapan untuk peristiwa yang tak biasa tersebut.

"Biasanya di akhir pemakaman khususnya pemakaman malam hari akan diakhiri dengan "matur nuwun mbah sampun direwangi" itu kalo di daerah gw si," tulis akun @followajaskuy.

"GP Ansor Temanggung keren. Semoga aja itu orang baik yg niat bantu. Atau setidaknya ada hal2 gaib untuk membantu, bkn menyusahkan apa lg menakuti," komentar akun @afiiitz10

Akun Twitter @arcachen2 menanggapi peristiwa tersebut dengan pengalamannya saat ia pernah pergi dari Boyolali-Magelang dan melewati Temanggung melihat orang yang ramai memakai baju putih.

"Jadi inget pas gua sama abang gua jalan dari boyolali-magelang lewat temanggung, sepanjang jalan ada ramai orang pake baju putih kek kaya baju naik haji jalan kaki ke arah magelang juga, gua cuma liat liatan sambil keringetan," ungkap akun @arcachen2.