Brilio.net - Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut. Bentuk sediaan ini terdispersi dalam cairan pembawa dan merupakan sistem heterogen yang terdiri dari dua fase yaitu fase kontinyu dan fase terdispersi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suspensi dapat diartikan sebagai sistem koloid zat padat yang terserak dalam zat cair dan partikelnya tidak mudah mengendap serta menggumpal karena ukurannya kecil. Tujuan dari menyiapkan sediaan suspensi adalah agar obat mudah diminum dan dosis yang relatif besar juga bisa lebih mudah untuk diberikan.

Untuk mengetahui lebih rinci mengenai suspensi, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Rabu (20/7).

 

 

 

 

 

Pengertian suspensi.

pengertian suspensi dan stabilitasnya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Hans Reniers

Suspensi adalah salah satu istilah yang sering digunakan di dalam bidang kimia untuk menggambarkan kondisi campuran dua atau lebih zat. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.

Suspensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan dan suspensi kering. Suspensi yang siap digunakan umumnya berbentuk campuran serbuk yang mengandung obat dan bahan pensuspensi yang dapat menghasilkan bentuk suspensi yang sesuai. Sedangkan suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan. Komposisi suspensi kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa atau aroma, buffer, dan zat warna.

Pendapat lain menyebutkan, suspensi adalah suatu campuran fluida yang di dalamnya terdapat partikel padat. Suspensi juga dapat dimaknai sebagai preparat yang memiliki kandungan partikel obat dan disebarkan secara merata untuk menunjukkan kelarutan yang sangat minim.

Kriteria sediaan suspensi dan suspensi kering.

pengertian suspensi dan stabilitasnya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Raimond Klavins

Suatu sediaan suspensi yang baik harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria pada sediaan suspensi yang siap digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengendapan partikel lambat sehingga takaran pemakaian yang sama dapat dipertahankan dengan pengocokan sediaan.
2. Jika terjadi pengendapan selama penyimpanan, suspensi dapat segera terdispersi kembali jika dikocok.
3. Endapan yang terbentuk tidak boleh mengeras pada bagian dasar wadah.
4. Viskositas suspensi tidak boleh terlalu tinggi sehingga dapat dengan mudah dituang dari wadahnya.
5. Memberikan warna, rasa, dan rupa yang menarik.

Sedangkan kriteria suspensi kering yang baik adalah sebagai berikut:

1. Kadar air serbuk boleh melebihi batas maksimum selama penyimpanan serbuk harus stabil.
2. Pada saat akan disuspensikan, serbuk harus cepat terdispersi secara merata di seluruh cairan pembawa dengan hanya memerlukan sedikit pengocokan atau pengadukan.

Macam-macam bentuk sediaan suspensi.

pengertian suspensi dan stabilitasnya © berbagai sumber

foto: unsplash.com

Di dalam dunia farmasi, terdapat beberapa bentuk sediaan suspensi antara lain:

1. Suspensi injeksi intramuskular.
2. Suspensi subkutan.
3. Suspensi tetes mata.
4. Suspensi per oral.
5. Suspensi rektal.
6. Suspensi sebagai reservoir obat.
7. Suspensi transdermal.
8. Suspensi formulasi topikal konvensional.

Stabilitas suspensi.

pengertian suspensi dan stabilitasnya © berbagai sumber

foto: unsplash.com

Suspensi yang mengendap harus dapat menghasilkan endapan yang dapat terbagi rata kembali bila dikocok. Hal ini menjadi persyaratan dari suatu suspensi. Pengendapan tersebut disebabkan karena adanya tegangan antar permukaan zat padat dengan zat cairnya.

Untuk memperkecil tegangan antar permukaan, maka diperlukan zat pensuspensi yang bekerja menurunkan tegangan permukaan. Untuk mendapatkan suspensi yang stabil, maka energi bebas tersebut harus diturunkan.

Sumber: Alviany. 2008. Formulasi Suspensi Kering yang Mengandung Ekstrak Akar Kucing. Jakarta: Universitas Indonesia.