Brilio.net - Preventif adalah sebuah upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam suatu aktivitas atau kegiatan. Preventif termasuk ke dalam salah satu bentuk pengendalian sosial. Pada praktiknya, pengendalian preventif akan dilakukan oleh unit pengendalian yang telah ditetapkan.

Pengendalian preventif biasanya akan berbentuk prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan kegiatan atau aktivitas. Secara luas, pengendalian preventif dipandang sebagai salah satu langkah dini untuk mencegah terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan.

Untuk memahami lebih jauh mengenai pengendalian preventif, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Minggu (19/6).

 

 

 

 

 

Pengertian preventif.

preventif dan penjabarannya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Tim Gouw

Pengendalian sosial adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh masyarakat atau suatu lembaga pendidikan untuk mencegah dan mengatasi berbagai macam bentuk perilaku menyimpang. Upaya pengendalian sosial ini dapat dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang seperti pihak kepolisian, hakim, jaksa, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan waktunya, pengendalian sosial dibagi menjadi tiga jenis yaitu pengendalian preventif, represif, dan gabungan antara preventif dan represif. Pengendalian preventif umumnya dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan oleh pelaku. Bentuk pengendalian preventif dapat berupa nasihat, anjuran, dan lainnya.

Seperti disinggung di atas, preventif merupakan sebuah upaya pencegahan terjadinya suatu penyimpangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), preventif adalah bersifat mencegah (supaya tidak terjadi apa-apa). Pengendalian preventif dapat diaplikasikan di beberapa bidang mulai dari bidang kedokteran hingga pemerintahan.

Ciri-ciri pengendalian preventif.

preventif dan penjabarannya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Scott Graham

1. Tindakan pengendalian preventif biasanya bersifat anjuran, imbauan, atau nasihat.

2. Penerapannya dilakukan oleh unit atau pihak yang berwenang, lembaga pendidikan, atau masyarakat biasa.

3. Dilakukan sebelum terjadinya perilaku penyimpangan.

Tujuan pengendalian preventif.

preventif dan penjabarannya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Headway

Pengendalian preventif disusun dan diterapkan agar mencapai beberapa tujuan, di antaranya:

1. Mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari dasar yang telah ditetapkan.

2. Di dalam konteks acara atau kegiatan, pengendalian preventif bertujuan sebagai pedoman terselenggaranya kegiatan secara efektif dan efisien.

3. Menentukan kewenangan dan tanggung jawab sebagai instansi sehubungan dengan tugas yang harus dilaksanakan.

4. Demi mencapai masyarakat yang harmonis dan meminimalisasi terjadinya permasalahan akibat tindakan menyimpang.

Contoh pengendalian preventif.

preventif dan penjabarannya © berbagai sumber

foto: Unsplash/Dom Fou

Pengendalian preventif dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dan di beberapa bidang industri yaitu:

1. Dalam bidang kesehatan, masyarakat dapat menerapkan tindakan pencegahan untuk meminimalkan infeksi virus Covid-19 dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak dari orang lain.

2. Dalam lingkup sosial, seseorang atau individu dapat mempelajari teknik bela diri untuk mencegah terjadinya tidak kejahatan dan kriminal saat di jalan.

3. Sedangkan dalam lingkup pendidikan, instansi sekolah atau universitas dapat membuat sejumlah kebijakan untuk meminimalkan terjadinya perilaku menyimpang di kalangan siswa maupun mahasiswa.

4. Penyuluhan mengenai NAPZA untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika di kalangan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa.

Sumber: Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada