Brilio.net - Di kalangan para jobseeker atau pelamar kerja, portofolio sangat berperan penting karena dapat membantu meningkatkan value terhadap kemampuan dan kapasitas terhadap suatu hal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), portofolio adalah tas untuk menyimpan surat-surat. Secara luas, portfolio digunakan sebagai wadah untuk mengumpulkan hasil karya atau pekerjaan.

Pada perkembangannya, pembuatan portofolio semakin berkembang dari yang disusun secara manual, kini telah berkembang menjadi kumpulan karya yang dapat dibuat secara digital. Biasanya, portofolio digunakan sebagai dokumen pelengkap saat melamar pekerjaan. Portofolio menjadi bagian penting saat melamar pekerjaan karena berisi rangkuman mengenai kemampuan dan kapasitas yang dimiliki.

Oleh karena itu, membangun portofolio yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan kesempatan dan peluang lebih besar ketika melamar ke sebuah perusahaan. Portofolio dapat disusun dengan memasukkan pengalaman lomba, kegiatan ekstra, atau pengalaman organisasi. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai portofolio, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (30/6).

Pengertian portofolio.

 penjabaran mengenai portofolio © berbagai sumber

foto: Unsplash/Kaleidico

Portofolio adalah suatu tempat yang berisi sekumpulan bukti dan keterampilan, pengetahuan, minat, dan kecenderungan seseorang. Portofolio merupakan media yang terbaik untuk menampilkan dan menunjukkan karya atau proyek, kreativitas, bakat, dan kemampuan seseorang kepada setiap orang yang melihat dan membacanya. Sebuah portofolio juga berguna untuk mengejar peluang sebagai desainer atau freelancer dalam mencari klien. Portofolio profesional dapat menunjukkan refleksi diri dan proaktif dalam perkembangan diri. Biasanya, portofolio dilampirkan bersamaan dengan curriculum vitae (CV).

Keberadaan portofolio saat ini cukup penting bagi individu khususnya yang sedang mencari pekerjaan karena sebagian besar perusahaan akan menilai kemampuan berdasarkan yang tercantum di dalam daftar portofolio. Bahkan, ada juga perusahaan yang lebih mementingkan kualitas portofolio seseorang daripada latar belakang pendidikannya. Oleh karena itu, merencanakan penyusunan portofolio sangat penting ketika individu masih berstatus menjadi siswa atau mahasiswa.

 

Fungsi portofolio.

 penjabaran mengenai portofolio © berbagai sumber

foto: Unsplash/Kevin Bhagat

Portofolio dibuat untuk meyakinkan pihak recruiter atau calon klien agar mengetahui informasi seputar kemampuan yang individu miliki. Berikut beberapa fungsi portofolio yaitu:

1. Portofolio digunakan untuk membangun personal branding.

Cara membangun personal branding salah satunya adalah melalui portofolio. Saat ini, terdapat beragam jenis platform untuk menyusun portofolio salah satunya dengan mengunggahnya ke dalam sebuah website. Selain itu, akun media sosial juga dapat menjadi wadah untuk membangun personal branding.

Jika kamu menggeluti bidang fotografi, desain grafis, atau bidang seni lainnya kamu bisa menggunakan media sosial seperti Instagram atau TikTok sebagai wadah untuk menunjukkan hasil karya fotografi. Sedangkan jika kamu menggeluti bidang kepenulisan, kamu dapat mengunggah karya tulis terbaikmu ke website portofolio.

2. Portofolio dapat menunjukkan profesionalitas.

Agar portofolio terlihat lebih profesional, kamu dapat mengunggahnya ke dalam halaman website agar menjadi nilai plus untuk diri anda karena telah menunjukkan hasil pencapaian melalui portofolio.

3. Dapat membuka peluang untuk dapat terkoneksi dengan orang lain.

Portofolio dapat membuatmu mendapatkan peluang berjejaring dengan orang lain dalam bidang pekerjaan. Portofolio juga membuat seorang yang berprofesi sebagai freelancer lebih mudah untuk mendapatkan klien.

4. Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk refleksi diri.

Portofolio dapat digunakan sebagai sarana refleksi diri. Semakin banyak kamu mengunggah hasil karya, secara tidak sadar kamu dapat belajar untuk memahami diri sendiri dan mengevaluasi atas apa yang sudah dikerjakan selama ini.

 

Cara membangun portofolio.

 penjabaran mengenai portofolio © berbagai sumber

foto: Unsplash/Headway

Setelah memahami arti dan fungsi dari portofolio, kini saatnya kamu mulai untuk membangun portofolio untuk mendapatkan peluang saat melamar pekerjaan. Berikut beberapa tahapan untuk menyusun portofolio profesional:

1. Membuat daftar isi.

Seperti yang telah disinggung di atas bahwa portofolio merupakan kumpulan hasil karya sehingga penting untuk membuat daftar isi agar portofolio tersusun dengan rapi dan memudahkan orang lain untuk menemukan informasi khusus tentang dirimu.

2. Pilih karya terbaik yang pernah kamu buat atau kamu kerjakan.

Dari banyaknya karya yang kamu buat, pilih beberapa karya yang menurutmu terbaik dan signifikan untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Akan lebih baik lagi jika karya atau prestasi yang dicantumkan relevan dengan posisi yang akan kamu lamar di perusahaan.

3. Buat tampilan portofolio yang sederhana namun padat isi.

Portofolio akan lebih baik jika dibuat dengan tampilan yang sederhana namun menarik dan nyaman dilihat. Portofolio dapat dibuat dengan format PDF dan dilampirkan bersamaan dengan CV.

4. Pilih warna dan desain yang minimalis.

Pilih warna, desain, dan font tulisan yang rapi, bersih, dan tidak berlebihan. Kamu dapat menggunakan warna putih agar portofolio terlihat lebih profesional.

Sumber: Irawan. 2014. Online Portofolio Sebagai Media Personal Branding Desainer Grafis. Malang: Universitas Brawijaya.