Tujuan dan Manfaat Toleransi

toleransi © pixabay.com

foto : pixabay.com

1. Menjaga keharmonisan masyarakat

Sikap toleransi dapat menjaga hubungan masyarakat agar tetap harmonis di tengah perbedaan. Dengan adanya sikap toleransi, kenyamanan dan ketenteraman masyarakat akan terjaga tanpa adanya konflik karena perbedaan tertentu.

2. Mencegah perpecahan

Sikap toleransi bertujuan untuk mencegah terjadinya perpecahan akibat banyaknya perbedaan. Terjadinya perpecahan yang dapat merugikan masing-masing individu dalam melakukan aktivitas sosialnya.

3. Menyatukan perbedaan

Toleransi diciptakan untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan karena perbedaan berpotensi menyebabkan konflik.

4. Meningkatkan perdamaian

toleransi © pixabay.com

foto : pixabay.com

Setiap warga negara wajib memiliki sikap toleransi untuk mengurangi permasalahan di berbagai konflik yang bisa muncul di masyarakat.

Sikap toleran memberikan banyak manfaat bagi masyarakat atau individu yang menerapkannya. Disadari atau tidak disadari memberikan dampak positif atas penerapannya yang berulang, manfaat tersebut adalah:

1. Menciptakan harmonisasi dalam keberagaman sosial. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat hidup bersama secara damai meskipun memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

2. Menghargai perbedaan pendapat. Toleransi memungkinkan masyarakat untuk saling menghargai dan menerima perbedaan pendapat, sehingga tercipta kerukunan dalam berinteraksi sosial.

3. Membangun kerjasama yang baik. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat bekerja sama secara efektif tanpa terpengaruh oleh perbedaan latar belakang.

4. Mengurangi konflik. Toleransi dapat meminimalkan terjadinya konflik antar individu atau kelompok karena adanya pengertian dan rasa saling menghormati.

5. Meningkatkan arti pentingnya toleransi dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Dengan adanya toleransi, masyarakat dapat memahami dan menghayati semangat Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan motto kebhinekaan Indonesia.

Ciri dan Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan

toleransi © pixabay.com

foto : pixabay.com

Toleransi tumbuh dengan kesadaran bahwa keanekaragaman suku, agama, ras, dan bahasa terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang memengaruhinya. Dengan keberagaman yang ada, sikap toleransi merupakan sebuah kewajiban sehingga setiap orang bisa hidup berdampingan dengan damai.

Orang yang sudah menerapkan sikap toleransi dalam kehidupannya, memiliki beberapa ciri-ciri di antaranya:

1. Menerima perbedaan
2. Empati
3. Keterbukaan pikiran
4. Kesediaan untuk belajar
5. Kesediaan untuk berkomunikasi
6. Penerimaan terhadap keragaman
7. Kontrol diri
8. Kesadaran akan Hak Asasi Manusia
9. Sikap anti-diskriminatif
10. Menghormati orang lain.
11. Memberi kebebasan bagi orang lain.
12. Menghargai pendapat orang lain.
13. Tidak memandang perbedaan fisik dan psikis dalam bersosialisasi.

Setiap jenis perbedaan yang ada di masyarakat memiliki contoh penerapan sikap toleransi yang berbeda-beda.

Berikut contoh-contoh sikap toleransi yang bisa diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat:

- Toleransi beragama.
- Toleransi budaya.
- Toleransi berpolitik.
- Toleransi pergaulan.
- Toleransi sekolah.
- Toleransi lingkungan keluarga.
- Toleransi bermedia sosial.

Contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari:

Sementara itu, berikut adalah contoh sikap toleransi antara lain:

1. Ketika teman kita memiliki keyakinan agama yang berbeda, kita menghormati keyakinan tersebut dan tidak memaksa untuk mengikuti keyakinan kita sendiri.

2. Saat berdiskusi dengan orang yang memiliki pendapat berbeda, kita mendengarkan dengan terbuka dan tidak langsung menyalahkan atau mengejek pandangannya.

3. Saat berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda, kita membuka diri untuk belajar dan memahami perbedaan budaya tersebut tanpa menghakimi.

4. Ketika ada perbedaan pendapat dalam keluarga atau teman, kita tetap menjaga sikap yang tenang dan terbuka untuk mencari solusi yang memuaskan semua pihak.