Brilio.net - Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapapun tanpa memandang usia. Penyakit ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya, bahkan hingga mengakibatkan kematian.

Hipertensi merupakan istilah bagi penyakit tekanan darah tinggi, terjadi akibat sirkulasi darah yang meningkat pada dinding arteri tubuh. Dengan tingginya tekanan maka jantung bekerja dengan ekstra sehingga membuat pembuluh darah arteri semakin sempit dan tekanan darah semakin naik.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (7/5) berikut ini penjelasan hipertensi menurut ahli.

 

 

 

 

Pengertian hipertensi menurut ahli.

hipertensi  © pixabay.com

foto: pixabay.com

a. Menurut Elizabeth dalam Ardiansyah M (2012).

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg.

b. Menurut Price dalam Nurarif A H, & Kusuma H (2016).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi memicu menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin besar risikonya.

c. Menurut Hananta I P Y, & Freitag H (2011).

Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti usia, jenis kelamin dan genetik/keturunan, maupun yang bersifat eksogen seperti obesitas, konsumsi garam, rokok, dan kopi.

d. Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018).

Hipertensi merupakan silent killer karena gejalanya sangat bermacam-macam pada setiap individu dan hampir
sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus, dan mimisan.

Cara menangani hipertensi.

hipertensi  © pixabay.com

foto: pixabay.com

1. Mengurangi berat badan.

Dengan mengurani berat badan yang berlebih dapat membuat jantung bekerja dengan baik sehingga potensi terkena hipertensi menjadi minim.

2. Menjalani pola makan sehat.

Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur adalah kunci utama agar hipertensi turun dan juga mencegah agar hipertensi tidak naik lagi.

3. Membatasi konsumsi garam.

Garam adalah salah satu penyebab hipertensi menjadi naik. Jika kandungan sodium dalam tubuh melebih kadar, maka tekanan darah akan meningkat.

4. Rutin berolahraga.

Untuk mengurangi tekanan darah tinggi maka dianjurkan untuk olahraga 3-4 kali dalam seminggu dengan waktu 30-60 menit. Jika konsisten olahraga, maka dengan sendirinya tekanan darah tinggi akan turun.

5. Mengurangi stres.

Stres adalah sumber berbagai penyakit, termasuk hipertensi. Dengan mengurangi stres maka dapat mengatasi tekanan darah tinggi naik. Salah satu cara mengurangi stres adalah dengan yoga atau meditasi.

6. Berhenti merokok dan minuman beralkohol.

Kedua kebiasaan tersebut merupakan pemicu utama dari hipertensi dan serangan jantung. Dengan begitu, ketika berhenti merokok dan minum minuman beralkohol bisa dipastikan hidup akan lebih sehat dan potensi terkena jantung, stroke, dan hipertensi menurun.

7. Mengonsumsi obat-obatan.

Cara terakhir untuk mengatasi hipertensi adalah dengan mengonsumsi obat resep yang diberikan langsung oleh dokter. Obat penurun darah tinggi sangat efektif membantu namun disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu lama karena akan membuat ketergantungan.