Brilio.net - Debat ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menguji argumentasi yang diberikan antara individu ataupun kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat ialah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing.

Mungkin sudah banyak orang yang mengenal dan melihat debat. Bahkan, acara debat sering ditayangkan di televisi, terutama saat pemilihan kepala daerah atau presiden.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Senin (28/3) ini penjelasan pengertian oposisi, manfaat, tujuan, dan jenis-jenisnya.

Akan tetapi, penting memahami debat lebih dalam. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai debat, bisa membaca pengertian dari para ahli, tujuan, ciri-ciri, fungsi hingga unsur-unsurnya.

Pengertian Debat Menurut Ahli

debat © pixabay.com

foto : pixabay.com

Henry Guntur Tarigan (1984)

Debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia untuk menentukan baik tidaknya suatu usulan tertentu yang didukung suatu pihak (pendukung) dan disangkal oleh pihak lainnya (penyangkal).

P. Dori Wuwur Hendrikus (1991)

Debat adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.

J. S. Kamdhi (1995)

Debat adalah suatu pembahasan atau tukar pendapat tentang suatu pokok masalah di mana setiap peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

Asidi Dipodjojo

Debat adalah suatu proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat menyatakan argumen dan alasan, dengan cara tertentu agar pihak lain berpihak padanya.

G. Sukadi

Debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Ciri-Ciri, Fungsi dan Tujuan Debat

debat © pixabay.com

foto : pixabay.com

Ciri-Ciri Debat

Terdapat dua sudut pandang, yaitu affirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik) dan negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).

1. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
2. Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
3. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
4. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
5. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

Fungsi dan Manfaat Debat

Untuk melatih mental dan keberanian.
Untuk meningkatkan kemampuan solutif.
Untuk memantapkan pemahaman konsep.
Untuk melatih sikap kritis.

Tujuan Debat

Tujuan debat secara umum adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan perbedaan atas sesuatu hal. Selain itu, tujuan debat di antaranya yaitu:

Melatih keberanian mengemukakan pendapat.
Melatih mematahkan pendapat lawan.
Meningkatkan kemampuan merespons sesuatu masalah.
Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap materi atau pelajaran yang telah diberikan.
Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah diberikan.

Macam-macam Debat

debat © pixabay.com

foto : pixabay.com

Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating

Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan yang saling memiliki hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkukuh oleh pihak yang memberi pertanyaan.

Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating

Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat majelis. Fungsi debat perlementer yaitu untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.

Dalam debat parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan gagasannya. Mendukung atau menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat dengan disertai alasan yang kuat.

Debat Formal

Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konvensional atau debat pendidikan.

Debat formal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan yang dapat menunjang atau menolak usulan.

Argumen yang disampaikan harus masuk akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

Unsur-unsur Debat

debat © pixabay.com

foto : pixabay.com

Mosi

Dalam debat harus ada mosi yang akan diperdebatkan. Mosi merupakan suatu hal atau topik yang akan diperdebatkan oleh para peserta debat. Adanya mosi sangat penting dalam sebuah debat karena terdapat pihak yang pro dan pihak yang kontra.

Tim Afirmatif

Unsur-unsur debat yang kedua adalah tim afirmatif atau pihak pro. Tim afirmatif adalah tim yang setuju dengan topik diperdebatkan (mosi). Pihak pro ini akan menjelaskan uraian mengenai alasan setuju terhadap mosi yang dibahas tersebut.

Tim Negatif

Tim negatif merupakan lawan atau tim yang tidak setuju terhadap topik atau mosi. Tim negatif disebut juga oposisi atau pihak kontra. Pihak kontra akan memberikan sanggahan terhadap pernyataan yang dilontarkan dari pihak tim afirmatif.

Tim Netral

Unsur-unsur debat selanjutnya adalah tim netral. Selain tim afirmatif dan tim negatif, juga harus ada pihak yang menengahi debat, yaitu tim netral.

Tim netral merupakan tim yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap satu di antara pihak, baik tim afirmatif atau negatif, dengan kata lain bersikap netral.

Moderator

Moderator merupakan satu di antara unsur-unsur debat yang tidak kalah penting. Moderator dalam debat adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan, mulai membacakan tata tertib debat, mengajukan pertanyaan serta menengahi adu pendapat peserta debat.

Peserta Debat

Unsur-unsur debat selanjutnya adalah peserta debat. Pada beberapa kesempatan, peserta debat berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat lewat proses voting atau pemungutan suara,

Penulis

Unsur-unsur debat yang terakhir adalah penulis. Dalam debat, terdapat penulis, yaitu orang yang bertugas mencatat dan menulis kesimpulan debat tersebut.